Polisi Bubarkan Sekelompok Anak Muda yang Ngabuburit Ramadan, Sambil Balapan Liar di Pamekasan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sekelompok remaja muda-mudi asyik ngabuburit sambil melakukan balapan liar.

Polisi langsung turun tangan membubarkan aksi tersebut.

Selain meresahkan, balapan liar itu juga dilakukan saat Ramadan dan di tengah pandemi virus corona.

Polsek Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura membubarkan sekelompok remaja yang hendak melakukan balapan liar di Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Sabtu (2/5/2020) sore.

Saat membubarkan sekelompok remaja yang hendak balapan liar itu, dipimpin langsung oleh Kasi Humas Polsek Pegantenan, Bripka M Ali Sobir.

Ia didampingi oleh Bhabinkamtibmas Desa Pasanggar, Bripka Robby Irawan dan satu piket Mapolsek Pegantenan, Brigpol Hendra Hardiyanto.

Diketahuinya mudi-mudi yang hendak melakukan balapan liar tersebut, ketika jajaran personel Polsek Pegantenan ini melakukan patroli rutin kewilayahan.

• Empat Pasien di Pamekasan Sembuh dari Virus Corona, Ketua Penanggulangan Beber Kunci Penyembuhan

• Daftar Promo Indomaret dan Alfamart Khusus Weekend, Mulai Kebutuhan Ramadan Hingga Lebaran

• Hasil Swab Test Pekerja Sampoerna Rungkut Surabaya Keluar, Sampai Kejutkan Dirut RSUD Dr Soetomo

Kapolsek Pegantenan Pamekasan, AKP H. Junaidi, melalui Kasi Humas Polsek Pegantenan, Bripka M Ali Sobir mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengamanan di wilayah Polsek setempat untuk mencegah terjadinya balapan liar pada saat menjelang buka puasa. 

Ia mengaku, setiap jelang bukan puasa selalu rutin melakukan patroli kewilayahan dan menempati sejumlah daerah yang sering digunakan untuk balapan liar.

“Kita melakukan pencegahan adanya balapan liar ini dengan tindakan preventif dan represif," kata Bripka M Ali Sobir kepada TribunMadura.com.

Bripka M Ali Sobir juga menjelaskan, pengamanan balapan liar yang pihaknya lakukan lebih mengedepankan pola preventif, yaitu mencegah terjadinya balapan liar, dengan pelaksanaan giat patroli, dan menempatkan personel pada lokasi yang rawan dijadikan sebagai tempat balapan liar.

Balapan liar yang dilakukan sekelompok remaja di Desa Pasanggar ini, kata dia, memang sering dilakukan secara tidak terkoordinir dan umumnya terjadi karena semakin banyaknya yang menonton.

Sehingga, lanjut dia, para pemotor tertarik untuk terlibat dalam balap liar tersebut, baik bersama rekannya maupun antar kelompok.

Menurut Bripka M Ali Sobir adanya balapan liar menjelang buka puasa ini sering menimbulkan kerawanan Kamtibmas dan sangat meresahkan masyarakat pengguna jalan di wilayah setempat.

"Makanya harus kita bubarkan sebelum menelan korban," tutupnya.