Virus Corona di Malang

Dua Keluarga di Malang Terinfeksi Virus Corona, Tertular dari Pasien yang Isolasi Mandiri di Rumah

Dua keluarga di Kabupaten Malang menjadi pasien baru Covid-19 atau virus corona.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ounews.co
ilustrasi - Dua Keluarga di Malang Terinfeksi Virus Corona, Tertular dari Pasien yang Isolasi Mandiri di Rumah 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Kasus positif Covid-19 atau virus corona di Kabupaten Malang bertambah.

Per Selasa (26/5/2020) malam, kasus virus corona di Kabupaten Malang melonjak dari 59 menjadi 72 orang 

Sebanyak 13 kasus tambahan kasus virus corona berasal dari klaster Kecamatan Singosari dan Karangploso.

Viral Utas Twitter Bongkar Borok Penanganan Covid-19 di Surabaya, Let’s Say, Close to Nothing

Proses Pencarian Mayat Bocah 5 Tahun di Tambelangan Sampang Terhambat Keruhnya Air Sungai

Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pria ini Mendadak Diamankan Satpol PP, Ada Fakta Terungkap

“Delapan orang tambahan adalah warga Singosari dan lainnya Karangploso,” ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, Rabu (27/5/2020).

Dia menyampaikan, delapan orang positif Covid-19 di Kecamatan Singosari adalah satu keluarga.

Mereka, kata Anis, tertular dari seorang anggota keluarga lain yang dinyatakan positif virus corona sebelumnya.

“Seorang anggota keluarga ini tidak mematuhi protokol kesehatan saat isolasi mandiri di rumah. Sehingga menulari yang lain,” jelasnya.

Anis menyebut, protokol kesehatan yang dilanggar adalah tidak memakai masker, hidup bersih, dan memisahkan diri dari anggota keluarga lain selama 14 hari.

Bahkan orang positif Covid-19 itu, kata dia, masih ikut saat makan malam.

Jumlah Pasien Virus Corona di Kota Malang Tembus 34 Orang, Didominasi Klaster Tenaga Kesehatan

Dua Anak di Pasuruan Tewas Terpanggang Dalam Mobil, Diduga Korban Sempat Bermain Korek Api

“Akhirnya anggota keluarganya tertular,” kata Anis.

Sama seperti Kecamatan Singosari, klaster Karangploso juga adalah satu keluarga.

Penularan bermula saat ayah yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dari kelurga itu meninggal.

“Tapi saat itu swabnya belum keluar. Keluarga sempat menolak ayahnya dimakamkan sesuai protokol Covid-19 karena belum ada keterangan resminya,” beber Anis.

Pihak keluarga akhirnya memperbolehkan pemakaman sang ayah setelah berdiskusi dengan Kepala Desa dan Pemkab Malang.

Namun, selang beberapa pekan, hasil swab ayah menunjukkan hasil positif sehingga anggota keluarga lainnya ikut diswab test.

“Hasil swab keluarga ini baru keluar kemarin malam itu dan hasilnya positif," kata dia.

"Itu yang kemudian membuat lonjakan kasus,” tutupnya.

Tenaga Kesehatan RS Universitas Airlangga Positif Covid-19, Layanan Pasien Dihentikan Sementara

Meski Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Pasar Tetap Ramai Didatangi Warga Sampang Tak Pakai Masker

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved