Berita Sampang

Dendam Pernah Dipukuli, Pria di Sampang Ajak Teman-Temannya Bacok Warga Pamekasan hingga Tewas

Warga Kabupaten Pamekasan tewas dengan luka tusuk di bagian kepala, dada, bahu, dan tangan.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Pelaku beserta barang buktinya berupa pisau di Mapolres Sampang, Madura, Kamis (28/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Suradi, warga Desa Tamberu Dara, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, tidak berkutik saat berada di Mapolres Sampang, Kamis (28/5/2020).

Pria berumur 45 tahun tersebut dirangkap lantaran melakukan pembunuhan terhadap pria bernama Masrawah (45).

Oleh tersangka, korban warga Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan dibunuh menggunakan sebilah pisau.

Pegawai Pabrik Rokok asal Kota Madiun Positif Covid-19, Maidi Imbau Warganya Patuhi Hal ini

TERKUAK, Alasan Yeo Da Kyung Mau Jadi Selingkuhan Lee Tae Oh Drama Korea The World of the Married

Isi Surat Siswi Pamekasan ke Menteri Nadiem Makarim, Ungkap Kesulitan Agar Bisa Belajar dari Rumah

Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di bagian kepala, dada, bahu, dan tangan.

Korban mengalami kehabisan darah lalu meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kasus pembunuhan tersebut terjadi pada 22 Mei 2020 sekitar pukul 16.00 WIB di wilayah persawahan Desa Tamberu Daya.

Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo mengatakan, kasus pembunuhan itu merupakan hasil pengeroyokan.

Namun, sementara ini, hanya Suradi yang ditangkap Polres Sampang.

Pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang saat kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Untuk jumlah pelaku kami belum bisa memastikan tapi lebih dari satu,” ujarnya kepada TribunMadura.com.

Dijelaskan, pelaku (Suradi) melakukan perbuatan kejinya lantaran memiliki rasa dendam terhadap korban karena pernah dipukul di Pasar Tamberu Daya.

Portal Jalan di Tulungagung Banyak Ditutup saat Siang Hari, Kebijakan Jam Malam Dinilai Berlebihan

Gara-Gara Terima Pengunjung Tanpa Pakai Masker, Warung Kopi di Kediri ini Disegel Petugas Satpol PP

Kemudian pelaku mengalami rasa malu yang tidak dapat terbendung.

Pemukulan itu berawal dari perselisihan pada saat momen pemilihan kepala desa tahun lalu.

“Hingga akhirnya pelaku memiliki kesempatan membalas dendam saat korban berada tidak jauh dari rumahnya,” terang AKBP Didit Bambang Wibowo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved