Waspada Serangan Jantung Saat Bersepeda, Simak Antisipasi dan Tips Aman Bersepeda Berikut ini

Dokter spesialis jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Dian Zamroni tak menampik bila risiko serangan jantung memang juga mengintai pesepeda

Editor: Aqwamit Torik
Tangkapan layar Youtube Rodalink Indonesia
Ilustrasi sepeda lipat 

"Akan lebih aman kalau (intensitas bersepeda) bertahap dan peningkatannya pelan-pelan. Jadi ada gradasi tahapannya," ujar lanjut dia.

Ia pun mencontohkan tahapan ideal yang sebaiknya ditempuh para pesepeda pemula guna menekan risiko serangan jantung.

"Yang dianjurkan adalah olahraga minimal 30 menit selama seminggu 3 kali. Kalau itu sudah cukup maka bisa dinaikkan durasinya," kata Dian.

Setelahnya, barulah mereka bisa perlahan-lahan menambah intensitasnya. Ini tentu hitung-hitungan kasar di atas kertas belaka.

Tambahan intensitas tersebut bisa berupa tambahan jarak tempuh dengan kecepatan konstan, dari 3 kilometer menjadi 4 kilometer di pekan berikutnya, sebagai contoh.

"Atau misalnya 30 menit biasanya cuma 10 kilometer per jam, nanti ditambah lagi kecepatannya. Otomatis jarak tempuhnya juga bisa bertambah," ungkap Dian.

Di luar itu, pesepeda khususnya pemula sebaiknya tak memaksakan diri jika mulai kelelahan dan merasa nyeri di bagian dada.

Apalagi jika gejala itu diikuti dengan rasa pusing dan perasaan tidak nyaman dari dada ke punggung, hingga tangan.

Itu, kata Dian, merupakan salah satu ciri gejala awal serangan jantung.

"Sudah terasa sesak langsung berhenti, istirahat. Rambu-rambunya sudah ada, jangan dipaksakan lagi karena diledek temannya. Itu bahaya," ujar dia.

(Kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kiat Mencegah, Mengenali, dan Antisipasi Serangan Jantung bagi Pesepeda", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved