Berita Kediri
Bersepeda Jadi Tren Masyarakat Indonesia pada Masa Pandemi, Waspada Penyakit Bahaya ini Bagi Pemula
Tidak hanya remaja, bersepeda juga digandrungi kalangan lain, seperti orang tua, baik laki-laki maupun perempuan.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
“Dalam kondisi akut pasien bisa pingsan. Ini tentu berbahaya ketika sedang berada di atas sepeda dan tak ada yang cepat menolong,” kata dr Fauzan.
Sebelum serangan itu terjadi, terlebih dulu ada tanda-tanda yang harus dikenali, yakni sesak dan sakit dada.
Gejala ini terjadi karena suplai darah ke jantung tidak memenuhi kebutuhan kerja jantung saat bersepeda.
Pegowes pemula diminta untuk selalu mengukur diri dan menurunkan aktivitas ketika terasa sesak.
Disarankan kepada pegowes tidak menggunakan masker saat bersepeda.
Sebab menggunakan masker akan mengurangi suplai oksigen ke dalam paru, dan membahayakan tubuh.
Diingatkan, dalam kondisi pandemi Covid 19, kepada pegowes untuk tidak bergerombol atau nongkrong usai bersepeda.
“Langsung pulang dan lepas semua peralatan terutama sepatu, kaos kaki, helm, kacamata, dan sarung tangan sebelum masuk rumah,” kata dia.
Disarankan bagi pegowes pemula adalah pemanasan.
Sebab, olahraga bersepeda menggerakkan seluruh otot tubuh, termasuk paha, otot kaki, otot punggung, otot bahu dan tangan.
“Pemanasan ringan yang bisa dilakukan seperti peregangan area tangan dan kaki," katanya.
"Dan ingat, berhentilah mengayuh saat dada terasa sesak,” jelasnya.(dim)