Aksi Buruh Tolak Omnibus Law
Massa Getol Jatim Siap Menginap di Depan Kantor Gubernur, 'Hentikan Pembahasan RUU Omnibus Law'
Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur kembali menggelar aksi di Surabaya, Kamis (16/7/2020) siang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur kembali menggelar aksi di Surabaya, Kamis (16/7/2020) siang.
Tuntutannya masih sama, menolak RUU Cipta Kerja dan RUU lain dalam klaster Omnibus Law.
Ribuan massa buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur (Jatim), mengecam akan menginap di depan Kantor Gubernur Jawa Timur jika omnibus law masih dibahas di DPR RI.
Massa mengaku akan melakukan hal itu jika Omnibus Law masih dibahas di DPR RI.
"Kami dari Gerakan Tolak Omnibus Law Jatim turun aksi karena tanggal 14,15,16 (Juli) ada rencana sidang di DPR RI pembahasan Omnibus Law, maka kami minta kepada pemerintah untuk membatalkan pembahasan. Termasuk rencana penggodokan dan lain sebagainya. Mangkanya kami mengantisipasi dari gerakan tolak omnibus law untuk mengawal gerakan," kata orator saat berada di mobil komando, Kamis (16/7/2020).
• Tekan Kasus Kematian akibat Corona, Dinkes Lamongan Keluarkan Program Perlindungan Comorbid Covid-19
• 3 Manipulator Email Dibekuk Polisi, Sabotase Transaksi Keuangan Perusahaan, Raup Uang Rp 8,6 Miliar
• BREAKING NEWS - Aliansi BEM UNIRA Demo di Kantor DPRD Pamekasan, Tolak Pengesahan RUU Omnibus Law
Donny, salah satu koordinator aksi mengatakan, massa tak hanya menuntut agar pemerintah menghentikan bahasan Omnibus Law.
Pihaknya juga melayangkan tuntutan agar pemerintah nasional maupun daerah untuk menggratiskan rapid test.
"Yang selama ini terjadi banyak beban orang-orang miskin yang mau masuk ke rumah sakit berobat masih ditarik dengan biaya rapid test apa lagi biayanya Rp. 300 .000 ada yang sampai Rp 500.000, mangkannya kami minta 2 poin besar yang kami usung untuk dijalankan dan didengarkan pemerintah," ucapnya.
Kata Donny, massa yang saat ini bergabung ada 43 elemen. Mereka terdiri dari petani, buruh, mahasiswa dari Jawa Timur.
"Paling banyak ring 1, Surabaya, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan," ucapnya.
Donny pun memastikan, di masa pandemi ini, semua massa yang bergabung menjalankan protokol kesehatan.
"Kami sudah mengintruksikan anggota atau elemen masing2 ada protokol kesehatan tetap dijalankan, mulai dari masker, hand sanitizer dan jaga jarak," tandasnya.
• Curiga Mobil Goyang di Depan Rumah Dinas Wabup Tuban, Sepasang Remaja Digerebek, Ada Kondom dan Tisu
• BREAKING NEWS - Bentrok Warnai Demo Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di Depan Kantor Bupati Gresik
• Ribuan Buruh di Jawa Timur Padati Kantor Gubernur, Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja