Gilang Fetish Kain Jarik

Apa Itu Fetish? Bukan Kelainan Seksual, Tapi Penderita Terangsang pada Benda yang Dikenakan Pasangan

Apa itu fetish? Sebenarnya bukan kelainan seksual atau gangguan mental, namun bisa berbahaya jika pelakunya tak bisa mengontrol lalu memaksa.

Editor: Elma Gloria Stevani
Twitter.com/@m_fikris
Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual fetish kain jarik dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya. 

TRIBUNMADURA.COM - Saat ini sedang ramai di media sosial tentang kisah seorang laki-laki yang menjadi predator anak lebih muda.

Laki-laki tersebut bernama Gilang.

Dilansir dari Kompas.com, Gilang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Surabaya dan menjadi pusat perhatian karena dituding menjadi pelaku pelecehan seksual.

Namun, pola pelecehan yang muncul kali ini berbeda. Gilang dinilai memiliki fetish membungkus orang lain dengan kain jarik atau kain batik hingga kain tersebut menutupi seluruh tubuh korban.

Itulah kenapa, saat ini sosoknya disebut sebagai "Gilang Bungkus".

Gilang menghubungi para korbannya yang mayoritas merupakan mahasiswa tingkat awal, melaui media sosial.

Lalu, dengan kedok ingin melakukan penelitian ilmiah, Gilang memaksa lawan bicaranya untuk membungkus seluruh tubuhnya dengan kain jarik, setelah sebelumnya kaki, tangan, mata, serta telinga korban diinstruksikan untuk ditutup menggunakan lakban.

Program Pembinaan dan Pengembangan Kepemudaan di Sampang Ditiadakan, Anggaran Dipangkas Rp 900 Juta

5 Hikmah yang Bisa Diambil dari Momen Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi Menurut Gubernur Khofifah

Gilang Predator Fetish Terangsang Lihat Korban Pakai Kain Jarik, Bangga Sebut Dirinya Biseksual

Lalu saat permintaannya tidak dikabulkan, pria itu mulai mengeluarkan ancaman dan pemaksaan pada korban.

Memiliki fetish, hingga saat ini sebenarnya belum dimasukkan sebagai kelainan seksual dan hal ini juga bukanlah sesuatu yang jarang dimiliki seseorang.

Meski begitu, jika fetish yang dimiliki sudah membuat diri memaksa dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, maka hal itu perlu segera diobati dan mendapatkan tindak lanjut.

Apa itu fetish?

Istilah fetish sendiri adalah kesenangan yang didapatkan seseorang sebagai respons terhadap objek yang seringkali tidak mengandung unsur seksual.

Orang yang memiliki fetish membutuhkan objek dan benda tertentu di hadapannya.

Lalu ia berfantasi seksual dengan objek tersebut, atau digunakan sebagai pasangan agar bisa meraih kepuasan seksual yang maksimal.

Fetish dan variasi erotisme dapat dimiliki seseorang dalam berbagai bentuk.

Mulai dari yang umum dan wajar, hingga benda-benda dan perilaku yang mungkin membuat orang lain mengerutkan kening.

Objek fetish seseorang dapat beraneka ragam saat berhubungan seks dan masturbasi.

Barang-barang yang menjadi objek fetish pun beraneka ragam.

Namun, yang paling umum adalah kaki, pasangan yang bertindik, bertato, hingga pasangan yang memiliki kondisi obesitas.

Ada pula individu yang terangsang secara seksual jika melihat sepatu, rambut, stocking, pakaian dalam model tertentu, hingga pakaian yang terbuat dari kulit.

Kelakukan Gilang Predator Fetish Jarik Dikuak Teman, Berbuat Asusila di Kamar Kos, Dikenal Biseksual

Gilang Predator Fetish Kain Jarik Bungkus Pocong Janjikan Bayaran Dobel, Korban:Bantu karena Kasihan

Gilang Predator Fetish Terangsang Lihat Korban Pakai Kain Jarik, Pernah Foto Bareng Ernest Prakasa

Begitu juga, ada seseorang yang terangsang apabila pasangannya mengenakan barang-barang di atas.

Misalnya, ia ingin pasangannya menggunakan kostum hewan, sepatu hak tinggi, dan sebagainya.

Fetish adalah hal yang kompleks, apa penyebabnya?

Para ahli belum dapat menjawab dengan pasti mengenai penyebab munculnya fetish dalam diri seseorang.

Beberapa orang percaya, pengalaman ketika masa kecil dapat berkontribusi.

Misalnya, menyaksikan perilaku seks menyimpang di masa kecil, atau menjadi korban pelecehan seksual saat anak-anak.

Ada pula yang menyatakan, fetish mungkin saja berasal dari pengalaman seksual saat masa puber dan remaja.

Jika suatu objek pernah menjadi hal yang menyenangkan saat seseorang mengenal seks di masa remaja, boleh jadi ia akan mengaitkan objek itu dengan seks, dan penggunaannya berlanjut dengan seiring berjalannya waktu.

Ada yang menyebut fetish adalah kelainan seksual, benarkah?

Berdasarkan definisinya, istilah fetish sendiri belum bisa digolongkan sebagai diagnosis gangguan mental, apabila tidak menimbulkan tekanan dan kerugian.

Menurut ahli, apabila Anda melakukan masturbasi dengan objek fetish tertentu, maupun berhubungan seks bersama pasangan lewat variasi fetish tanpa adanya tekanan atau desakan, maka fetish bukanlah sebuah masalah.

Hanya saja, apabila fetish Anda menimbulkan kesulitan yang intens serta merugikan, keinginan tersebut dapat menjadi gangguan.

Fetish akan menjadi masalah jika Anda tidak mampu mengontrol hal tersebut, mengganggu rutinitas sehari-hari, serta membuat orang lain tidak nyaman.

Gangguan ini dikenal sebagai fethistic disorder.

Ada beberapa indikator lain yang menunjukkan gangguan akibat fetish.

Jika hal-hal tersebut muncul, maka Anda membutuhkan penanganan dari dokter.

Beberapa indikator tersebut, meliputi:

1. Mengabaikan pasangan

Penderitanya sulit menjalani hubungan yang serius dengan pasangan.

Selain itu, mereka juga cenderung lebih terangsang pada benda yang dikenakan oleh pasangan, yang membuat suami atau istri menjadi terabaikan.

2. Berperilaku kompulsif

Terus menerus timbul rasa putus asa, tertekan, bahkan memiliki keinginan bunuh diri.

Beberapa orang juga bisa mencuri barang yang menjadi objek fetishnya.

3. Mengganggu orang lain

Fetish dapat menjadi gangguan, apabila fantasi seks yang Anda miliki sangat merepotkan diri sendiri dan kehidupan personal serta sosial.

Mencari pertolongan ahli jiwa sangat disarankan, jika memiliki fetish yang sudah mengganggu.

Penanganan dokter dapat berupa pemberian obat-obatan, maupun terapi.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai "Gilang Bungkus", Sebenarnya Apa Itu Fetish?

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved