HUT RI 2020
Kisah Persahabatan 2 Pejuang Kemerdekaan RI, Hidup Bersama hingga Letak Makam Bersandingan
Kisah dua sahabat pejuang Kemerdekaan RI. Bersama-sama melawan menjajah hingga makam bersandingan di Taman Makam Pahlawan.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Kisah pejuang Kemerdekaan RI melawan penjajah diwarnai suka dan duka.
Satu di antara kisah di balik perang masa penjajahan dirasakan Parinusa dan Willem Sudarsono.
Parinusa dan Willem Sudarsono kala itu bahu-bahu membela Tanah Air melawan penjajah.
• HUT RI ke-75 pada Masa Pandemi, Kapolres Pamekasan Ajak Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
• Kisah Mantan Napi di Tuban Dapat Remisi Hari Kemerdekaan RI, Ingin Jadi Guru Ngaji Setelah Bebas
• Hari Kemerdekaan RI, Istri Bupati Pamekasan Nayla Tamam Ajak Kaum Perempuan Jadi Wanita Tangguh
Pada masa berat itu, Parinusa dan Willem Sudarsono menjadi sahabat.
Bahkan, makam keduanya adalah penghuni pertama di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bahagia, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Pada batu nisannya, Willem Sudarsono wafat terlebih dahulu pada 21 Agustus 1947.
Sedangkan Parinusa pada seminggu berselang. Tepatnya, 27 Agustus 1947.
Tahun wafat 2 sahabat itu, bertepatan pada masa agresi militer Belanda pertama. Keduanya wafat sebagai pahlawan yang gugur akibat perang.
Berawal dari pertanyaan seorang anak laki-laki, kisah sejarah penghuni pertama makam tersebut terungkap.
• Pilu Jalan Hidup Pemuda Tuban, Gagal Nikahi Gadis Pujaan Karena Insiden Satu Malam: Bukan Selingkuh
• Satu Keluarga Terlibat Kecelakaan Maut, Mobilnya Hancur usai Dihantam Kereta, Bocah 4 Tahun Tewas
Cerita ini diungkapkan oleh Kembang, penjaga TMP Bahagia.
"Pada tahun 2015, ada seorang anak dari Blitar. Dia bercerita sudah ke sana ke mari cari makam ayahnya yang bernama Parinusa," tutur Kembang, Senin (17/8/2020).
Saat sedang membersihkan makam, Kembang dihampiri oleh seorang laki-laki.
Saat itu, pria tak dikenal itu tampak kebingungan mencari makam satu per satu.
"Orang tak dikenal itu akhirnya bertanya apakah ada makam bernama Parinusa. Lalu saya bilang ada," ungkap dia.
"Orang itu tanya lagi apakah ada namanya Darsono, saya jawab lagi ada," tutur pria yang mengaku lahir pada tahun 1930 ini.