Virus Corona di Kota Batu
Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Penyedia Biro Jasa Layanan Haji dan Umrah di Kota Batu Terpukul
Pandemi Covid-19 yang belum berakhir menjadi pukulan berat untuk pelaku jasa perjalanan umroh dan ibadah haji di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir menjadi pukulan berat untuk pelaku jasa perjalanan umrah dan ibadah haji di Kota Batu.
Pemilik PT Sjava Kota Batu, Rizky Dwi Putra mengaku sangat merasakan dampaknya.
Katanya, terakhir kali memberangkatkan jamaah pada Februari 2020.
"Sektor jasa pariwisata termasuk travel umroh dan haji benar-benar merasakan dampaknya, terlebih tidak tahu pandemi ini akan berakhir kapan karena itu menjadi tolak ukur perjalanan ke depan bisa dibuka kembali atau tidak. Semoga segera pulih dan segera dibuka kembali perjalanan umrah dan haji," harapnya, Senin (21/9/2020).
Dalam kondisi normal memberangkatkan berapa, pihaknya dapat memberangkatkan dalam sebulan sekali paling sedikit kurang lebih 50-75 jamaah.
• Hanya karena 20 Kg Sabu, Nyawa Bandar dan Kurir Narkoba di Jawa Timur Melayang di Tangan Polisi
• BREAKING NEWS - Polisi Tembak Mati Bandar dan Kurir Sabu Terbesar di Jawa Timur, Peluru Tembus Dada
• Polemik Ijazah di Pilwali Pasuruan 2020, Gus Ipul Buka-bukaan Soal Riwayat Pendidikan Masing-masing
Terakhir pemberangkatan 28 Februari dengan total jamaah yang berangkat 45 orang.
"Sejauh ini secara kerugian seperti hotel tiket pesawat dan visa kita mengajukan penjadwalan ulang. Untuk saat ini upaya yang dilakukan tetap meyakinkan jamaah terutama yang sudah daftar dan terpaksa ditunda nantinya akan diutamakan berangkat setelah perjalanan umrah haji dibuka kembali," ungkap Rizky.
Rizky mengatakan kalau dirinya akan mempertahankan usaha meskipun kondisi serba sulit.
Ia juga terus meyakinkan dan memberikan pemahaman kepada konsumen atau jamaahnya.
Mantan Ketua DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Joko Asmoro menuturkan, biro perjalanan umroh dan haji khusus, bekerja efektif hanya dua bulan saja, yakni pada Januari hingga Februari 2020. Selebihnya bisnis perjalanan haji dan umroh membeku hingga akhir tahun.
Di tahun 2020 ini, total jemaah umroh mencapai 1 juta orang.
Namun hanya 300 ribu jemaah saja yang diberangkatkan sebelum adanya moratorium.
Dengan begitu masih menyisakan 700 ribu jemaah yang belum bisa diterbangkan ke Arab Saudi.
• Makin Mesra, Rizky Billar Kepergok Gendong Lesty di Balik Layar, Eks Rizki Tertawa: Ih Berdampingan
• Resmi, Emil Dardak Ditugaskan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Pimpin Demokrat Jatim
• Harga Garam Anjlok, Petani Tradisional di Sampang Terpuruk, Berhenti Produksi hingga Beralih Profesi
Diperkirakan per bulan nya jemaah yang diberangkatkan bisa mencapai 80 ribu jemaah, dengan asumsi biaya minimal Rp 20 juta per jemaah.
"Jadi masih 30 persen saja yang diberangkatkan," kata Joko saat sesi terakhir pelaksanaan Munas V Amphuri di Kota Batu (20/9/2020).
Potensi kerugian biro perjalanan semakin menganga, kalau memperhitungkan dampak pembatalan haji sekaligus.
Dari kuota 17.500 ribu jemaah haji khusus, terdapat 7.500 calon jemaah khusus yang berada biro perjalanan di bawah naungan Amphuri.
"Semoga pandemi segera berakhir dan segera bisa memulai ibadah ibadah ke tanah suci," imbuh Joko.
"Kami harap untuk bersabar bagi calon jamaah yang sudah melunasi. Kalau ada kesempatan akan berangkat," ucap Joko.
Beban kerugian juga ditanggung pihak Arab Saudi.
Perolehan devisa mereka terganggu.
Dalam sebulan Arab Saudi bisa mencapai 300-400 ribu visa umroh.
• Per Hari Ini Penumpang KA Bisa Rapid Test di Stasiun Blitar dan Stasiun Jombang, Tarifnya Rp 85 Ribu
• Akhir Tahun 2020, OPD di Kabupaten Sumenep Madura Akan Dirampingkan Menjadi 24
• Tak Kunjung Menikah dengan Wijin, Gisella Anastasia Beri Pengakuan Jujur: Harus Lebih Berhati-hati
Efek domino juga dirasakan kepada pelaku industri pariwisata, termasuk hotel dan para pedagang.
Lebih lanjut, Joko menuturkan, Arab Saudi telah membuka penerbangan internasional sejak 15 September lalu.
Meski begitu, kebijakan ini masih diberlakukan terbatas kepada negara teluk dan mereka yang merupakan warga non-Saudi dengan izin tinggal atau visa yang valid akan diizinkan memasuki wilayah kerajaan.
Dalam Munas V Amphuri yang digelar di Kota Batu, Ketua DPP Amphuri yang sebelumnya dijabat Joko Asmoro, kini berganti dijabat Firman M Nur untuk periode 2020-2024.