Berita Pamekasan

Gandhi Satria Dharma, Akademisi Asal Pamekasan Sarankan Pilkada Serentak 2020 Tetap Diselenggarakan

Gandhi Satria Dharma menyarankan Pilkada Serentak 2020 harus tetap dilaksanakan meski dalam situasi pandemi virus corona ( Covid-19 ).

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/TribunMadura.com
Gandhi Satria Dharma, Ademisi asal Kabupaten Pamekasan, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tetap diselenggarakannya Pilkada Serentak 2020 di seluruh Indonesia yang bertepatan dengan masa pandemi Covid-19 mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Salah satunya dari kalangan Akademisi.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Gandhi Satria Dharma, Akademisi asal Kabupaten Pamekasan, Madura.

Ahmad Dhani Bagikan Foto Lawas Saat Masih SD di IG, Raut Wajah Suami Mulan Jameela Jadi Sorotan

Promoter Reward dari Lemkapi, Kapolres Bangkalan: Kami Berupaya Mencegah Penularan Virus Corona

Operasi Yustisi di Cafe Pamekasan, Personel Gabungan Temukan Puluhan Pengunjung Tak Pakai Masker

Ia menyarankan, Pilkada Serentak 2020 harus tetap dilaksanakan meski dalam situasi pandemi virus corona ( Covid-19 ).

Menurut dia, tak ada satu pun Negara, termasuk Indonesia yang mengetahui kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Mengacu pada praduga itu, penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 kata dia harus dilakukan dengan cara baru, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

"Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU dan Mendagri yaitu pada tanggal 9 Desember 2020," kata Gandhi Satria Dharma kepada TribunMadura.com, Rabu (23/9/2020).

Menurut Gandhi Satria Dharma, pemerintah pusat dalam memutuskan Pilkada serentak 2020 tetap diselenggarakan meski dalam situasi pandemi Covid-19, tentunya sudah melalui pertimbangan dan kajian yang mendalam demi menjaga hak konstitusi rakyat, hak dipilih dan hak memilih.

Gandhi Satria Dharma juga menyarankan, fokus utama pemerintah saat ini yang paling penting adalah bagaimana cara membangun optimisme dan semangat baru di kalangan masyarakat dalam menjalankan demokrasi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Tujuannya, agar partisipasi publik terhadap penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 tersebut semakin meningkat atau tidak menurun.

Lebih dari 10 Kasus Hubungan Seksual di Luar Nikah Menimpa Anak SMA Selama Pandemi di Pamekasan

4 Cara Mencairkan Insentif Kartu Prakerja via Online, Peserta Program Kartu Prakerja Perlu Baca Ini!

Pilkada Sumenep 2020, Masing-Masing Cabup dan Cawabup Dapat Pengawal Pribadi dari Polres Sumenep

Caranya, dengan melakukan sosialisasi secara langsung dan masif kepada masyarakat.

"Memang benar jika menunda Pilkada bukan berarti menunggu hingga pandemi corona selesai. Tetapi setidaknya kita punya waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pilkada 2020 untuk tetap diselenggarakan," ujarnya.

Menurut Gandhi Satria Dharma, dalam mensukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 ini, semua pihak penyelenggara pemilu, mulai dari KPU, Bawaslu, aparat pemerintah, jajaran keamanan, penegak hukum, seluruh aparat TNI/Polri, tokoh masyarakat, dan organisasi harus sama-sama aktif dalam mendisiplinkan masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan dan tetap bergotong-royong mencegah potensi klaster baru penularan Covid-19 di setiap tahapan Pilkada.

Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) No 6/2020, kata dia, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 harus menerapkan protokol kesehatan tanpa mengenal warna zonasi wilayah.

"Menurut saya pemerintah sudah lebih siap secara regulasi. Selain itu juga pemerintah bisa lebih fokus menangani Covid-19 ini," paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved