Breaking News

Berita Surabaya

Pengusaha di Surabaya Nyaris Jadi Korban Penipuan Transaksi Fiktif, Bermula Klien Pesan 2 Ton Gula

Kejadian bermula saat Dwi Yulianto (40) memesan dua ton gula kepada pengusaha sembako bernama Lily Yunita (40).

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
www.okcrich.com
ilustrasi - Pengusaha di Surabaya Nyaris Jadi Korban Penipuan Transaksi Fiktif, Bermula Klien Pesan 2 Ton Gula 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Polsek Asemrowo menerima laporan dugaan kasus penipuan yang diduga dilakukan oleh Dwi Yulianto (40).

Warga Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya itu, dilaporkan oleh Lily Yunita (40) atas kasus dugaan transaksi fiktif.

Kejadian bermula saat Dwi Yulianto memesan dua ton gula kepada korban, yang merupakan pengusaha sembako di Margomulyo.

Tujuh Kapolsek di Sampang Dimutasi, Ini Daftar Jabatan dan Nama Penggantinya

Diduga Terjebak dalam Rumah, Kakek 70 Tahun Tewas saat Kebakaran di Jalan Tambak Asri Surabaya

Guru SD Berhubungan Badan dengan Istri Orang di Ruang Kelas, Pelaku Lolos dari Ancaman Pemecatan

Lily awalnya tak percaya jika Dwi memesan dua ton gula lantaran keduanya belum saling mengenal.

Ketidak percayaan Lily luntur ketika pelaku mengirimkan sebuah bukti transfer m-banking senilai Rp 22 juta ke rekening korban.

Tanpa cek dan ricek, korban kemudian menelepon pegawainya untuk mempersiapkan dua ton gula pasir di gudang agar segera dikirim ke alamat pelaku.

"Setelah gula itu keluar gudang, korban ini mengecek m-bankingnya," kata Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, Iptu Rizkika Atmadha, Rabu (30/9/2020).

"Ternyata belum ada transaksi kredit senilai yang ditransfer tersangka. Akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke kami," sambung dia.

Pengusaha asal Pamekasan Ajukan Poligami, Merasa Tak Puas Urusan Ranjang dengan Istri Pertama

BREAKING NEWS - Kebakaran Dua Rumah Semi Permanen di Pemukiman Padat Penduduk Surabaya

Karena pikap sudah telanjur keluar gudang, polisi akhirnya berusaha melacak keberadaan pikap tersebut.

"Setelah beberapa jam kami menemukan pikap tersebut dan memberhentikannya satu anggota kemudian menempel dan lakukan pembuntutan hingga sampai ke alamat yang diminta pelaku," tambah Rizkika.

Setelah itu, pelaku tanpa rasa bersalah keluar dari sebuah rumah di wilayah Gresik.

"Akhirnya kami tangkap dan kami tunjukkan bukti-bukti yang disampaikan korban," lanjutnya.

Kepada polisi, Dwi mengaku tak sendirian.

Ia mengajak temannya bernama Wahyu Firmansyah (47) untuk turut serta dalam penipuan tersebut.

Dalam pemeriksaan, ternyata Lily sudah dua kali ini tertipu oleh pelaku.

Kebakaran di Gudang Tembakau Sugihwaras Bojonegoro, Api Diduga Berasal dari Pengapian Oven

Fasilitas Lengkap, RSU Ketapang Sampang Ditargetkan Layani Masyarakat Mulai Oktober 2020 Mendatang

Sebelumnya, kedua pelaku sempat menipu korban dengan menawarkan minyak goreng sebanyak 200 karton dengan harga 64 juta.

Setelah ditransfer, barang yang ditawarkan oleh pelaku tak kunjung dikirim kepada korban.

"Hasil pemeriksaan memang sudah pernah menipu korban yang sama. Kali ini kena batunya dan terungkap," tandas Rizkika.

Sementara itu, kedua tersangka mengaku nekat mengulangi perbuatannya karena merasa korban mudah tertipu dan percaya.

"Iya pertama sudah hasil 64 juta. Saya pakai modus lainnya. Korban sempat percaya namun sadar juga,"kata tersangka.

Uang hasil kejahatannya, digunakan tersangka untuk berfoya-foya meski di tengah pandemi.

"Buat karaoke sama minum. Sebagian buat kebutuhan," aku tersangka.

Anak Pengusaha Bunuh Diri

Warga Jalan Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, digegerkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan N.

Pemuda berusia 22 tahun anak pengusaha jasa cucian atau laundry ini ditemukan tewas dengan tubuh tergantung atau gantung diri.

Jenazah pemuda itu ditemukan warga di dalam gudang lantai dua rumahnya.

 Dikenal Pendiam dan Santun, Pemuda Surabaya Tiba-Tiba Gantung Diri di Kamar Rumah, Tetangga Kaget

 Air Sungai Kalimas Surabaya Tercemar Polusi, Kandungan Klorin hingga Logam Berat Lebihi Batas Normal

 Pesta Miras Berujung Tragedi, 4 Pemuda Trenggalek Ditangkap usai Lakukan Aksi Brutal di Warung Kopi

Aksi bunuh diri yang dilakukan pemuda itu sontak membuat warga sekitar kaget.

Sebab, warga menilai, korban selama ini memiliki kepribadian yang baik dan santun .

Selain itu, korban juga dikenal anak pintar oleh kedua orangtuanya.

Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Ipda Supranoto mengatakan, korban terbilang sebagai sosok anak berprestasi.

N diketahui merupakan mahasiswa semester tujuh di sebuah universitas swasta di Kota Surabaya.

Selama menempuh pendidikan kurun waktu 3.5 tahun di sebuah kampus swasta itu, korban memperoleh beasiswa.

Polisi melakukan evakuasi jenazah pria Surabaya yang gantung diri di Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Rabu (8/7/2020).
Polisi melakukan evakuasi jenazah pria Surabaya yang gantung diri di Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Rabu (8/7/2020). (TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI)

 Bupati Ra Latif Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Wabah Virus Corona Covid-19 di Bangkalan

"Kata bapak dan ibunya, anak pintar dapat beasiswa, (kuliah ini) iya," katanya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/7/2020).

Kendati begitu, lanjut Supranoto, korban memang dikenal sebagai sosok pendiam.

Berdasarkan keterangan kedua orangtua korban, ungkap Supranoto, keseharian korban bisa terbilang minim bicara.

"Keluarga bilang orangnya pendiam gitu lho, ga banyak omong," kata dia.

"Waktunya kuliah, ya kuliah, waktunya tidur, ya tidur, nonton TV ya diem aja, ga ada masalah," pungkasnya.

Sekadar diketahui, seorang N (22) ditemukan tewas gantung diri di dalam gudang lantai dua rumahnya di Jalan Siwalankerto Tengah No.101 C, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Rabu (8/7/2020).

 Nonton Streaming Drakor Angels Last Mission: Love Sub Indo Episode 1 - 16, Bisa Download Lewat HP

Informasi yang dihimpun TribunMaduracom, tubuh korban ditemukan dalam posisi menggantung menghadap timur tepat dibawah kusen pintu kamar yang terletak di lantai dua rumah itu.

Berdasarkan keterangan petugas, anak pemilik usaha jasa cuci pakaian (laundry) itu gantung diri menggunakan tali jenis tampar.

Kepala keamanan Supardi mengungkapkan, korban ditemukan pertama kali oleh ibunda korban saat hendak berangkat kerja sekira pukul 08.00 WIB.

"Ibunya mau pamitan ke anaknya itu tapi kok gak ada (pintu tutupan)," katanya saat ditemui awak media di lokasi.

 Satu Keluarga di Kota Blitar Positif Virus Corona, Warga Jalan Waru Lakukan Karantina Mandiri

Dikenal pendiam dan santun

Sebelumnya, seorang pemuda berinisial N (22), ditemukan tak bernyawa di gudang lantai dua rumahnya di Jalan Siwalankerto Tengah, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya .

Tubuh pemuda yang juga seorang mahasiswa itu ditemukan tergantung dan diduga korban melakukan gantung diri.

Sehari-harinya, korban dikenal para tetangga sebagai sosok yang santun dan pendiam.

Informasinya, N juga merupakan anak pertama dari pasangan suami istri pemilik usaha jasa cuci pakaian (laundry).

Kepala keamanan setempat, Supardi mengaku, selama ini korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

Kendati begitu, N juga merupakan sosok yang baik dan santun

"Pendiam, biasa, kalau keluar beli teh di tokoku, terus balik," ujarnya pada awak media di lokasi, Rabu (8/7/2020).

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Ipda Supranoto mengungkapkan, bahwa korban memang dikenal pendiam.

"Enggak ada, keluarga bilang orangnya pendiam gitu lho, ga banyak omong," ujarnya saat dihubungi awak media.

"Waktunya kuliah, ya kuliah, waktunya tidur, ya tidur, nonton televisi ya diam aja, ga ada masalah," tambah dia.

Korban terakhir kali berkomunikasi dengan kedua orangtuanya pada Selasa (7/7/2020) sekira pukul 22.00 WIB.

Menurut Ipda Supranoto, itupun sebelum korban pergi ke kamarnya, untuk tidur.

"Keluarganya saya tanya, malamnya ketemu biasa, jam 10 lihat TV bareng-bareng ya gak apa-apa," tuturnya.

Berdasarkan keterangan orangtua korban, Supranoto meyakini, korban tidak memiliki permasalahan dengan siapapun. 

"Enggak. Kata keluarganya enggak ada semua itu, orangnya pendiam," jelasnya.

Bahkan, ungkap Supranoto, korban juga dipastikan tidak memiliki riwayat penyakit akut apapun.

"Enggak ada itu," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved