Pilkada Sumenep 2020

Diduga Tidak Netral di Pilkada Sumenep 2020, Empat Kepala Desa Dipanggil Bawaslu

Oknum empat kepala desa dipanggil Bawaslu Sumenep karena diduga mendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Calon Wakil Bupati Sumenep.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/TribunMadura.com
Kades yang diduga tak netral saat dimintai keterangan di ruang kantor Bawaslu Sumenep, Kamis (8/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Oknum kepala desa (Kades) dilaporkan warga karena diduga tidak netral pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur dan dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumenep, Kamis (8/10/2020).

Oknum empat kepala desa di itu dipanggil Bawaslu Sumenep karena diduga mendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Calon Wakil Bupati Sumenep.

"Hari ini agendanya meminta keterangan kepada terlapor, ada empat kepala desa (Kades)," kata Kordiv Hukum dan Humas Bawaslu Sumenep, Imam Syafii pada TribunMadura.com.

Kekecewaan Ketua DPRD Pamekasan pada Mahasiswa Demo Tolak Omnibus Law, Tak Diberi Kesempatan Bicara

Unjuk Rasa Makin Rusuh, Massa Penolak Omnibus Law di Surabaya Bakar Water Barrier dan Pos Polisi

Geramnya Risma Lihat Fasilitas Rusak, 1 Pemuda Diduga Provokator: Aku Bangun Kota Ini Setengah Mati!

Ditanya pada siapakah empat kades di kota keris yang diduga tidak netral dari dua Paslon di Pemiliha Bupati (Pilbup) dan Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Sumenep ini, Imam Syafii mengakui dengan dugaan pada Paslon nomor 01, yakni Cabup Sumenep Achmad Fauzi (Achmad Fauzi-Dewi Khalifah).

"Berdasarkan dugaan kita sementara kesana (Cabup Achmad Fauzi)," terangnya.

Sayangnya Imam Syafii tak bersedia mengungkap identitas jelas para kades tersebut.

Namun dia menegaskan netralitas kades dalam Pilkada diatur dalam UU 10/2016 tentang Pilkada dan di PKPU 4/ 2017.

Untuk sementara kata Imam Syafii, pihak Bawaslu Sumenep masih mengumpulkan alat bukti terkait dugaan empat kepala desa yang tidak netral tersebut.

"Sekarang kita masih mengumpulkan alat bukti untuk mencari tahu sejauh mana ketidak netralan mereka. Apakah benar-benar tidak netral atau tidak. Karena sampai saat ini kami Bawaslu masih mengumpulkan alat bukti," katanya.

Aksi Risma Naik Motor Bersihkan Bekas Kericuhan Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Surabaya

Jalin Kerja Sama, PSG Gresik dan Madura United akan Berlatih Bersama pada Masa Persiapan Kompetisi

Data Ratusan Santri Positif Covid-19 Diduga Disembunyikan, Dewan Segera Panggil Dinas Kesehatan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved