Berita Entertainment
Terungkap Alasan Jerinx Dilaporkan Ketua IDI Bali Hingga Dipenjara, Akui Beberapa Hal Soal Dokter
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali, dr Gede Putra Suteja hadir di sidang kasus ujaran kebencian dengan terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx
TRIBUNMADURA.COM - Terkuak alasan Jerinx dilaporkan dan kini mendekam di penjara.
Alasan itu diungkap oleh pelapor yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pelapor juga mengaku tak ada masalah dengan Jerinx.
Tapi beberapa alasan membuatnya melaporkan Jerinx
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali, dr Gede Putra Suteja hadir di persidangan kasus ujaran kebencian dengan terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx (JRX) di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Selasa (13/10/2020).
Hampir sekitar tiga jam lamanya Putra Suteja memberikan keterangan sebagai saksi pelapor terkait perkara dugaan ujaran kebencian dengan terdakwa Jerinx di hadapan tim jaksa, tim penasihat hukum Jerinx dan majelis hakim pimpinan Hakim Ida Ayu Nyoman Adnya Dewi.
Baca juga: Penilaian Pengguna TikTok Pasca Kerja Bareng Syahrini: Turun dari Mobil Wanginya Sampai ke Paru-Paru
Baca juga: Nikita Mirzani Terima Ancaman dari Pendukung Puan Maharani, Iwan Fals: Wah Repot Kalau Jin Udah Ikut
Baca juga: Kapolres Pamekasan Ingatkan Santri Bijak Pakai Media Sosial, Sebut Banyak Hoaks Dijadikan Propaganda
Seusai bersaksi, Putra Suteja menjelaskan beberapa hal yang disampaikannya di persidangan kepada media yang menunggunya di luar ruang sidang.
"Yang pertama bagaimana saya selaku Ketua IDI bisa melaporkan seperti ini.
Itu lah yang saya sampaikan berdasarkan surat tugas dan yang lain sebagainya," jelas Putra Suteja setelah sidang.
Dia juga menerangkan alasan melaporkan Jerinx dan tidak ada mediasi atau pun diskusi.

"Penanganan kita masalah Covid-19 ini, sedangkan postingan-postingan dia (Jerinx) selama beberapa hari itu menurunkan semangat kami.
Menuduh ini, itu.
Padahal di belakang saya, dokter-dokter dan adik-adik saya sudah bekerja sekuat tenaga," jelas Putra Suteja.
"Dengan ada perkataan-perkataan demikian menyebabkan kami menjadi lemah, dan menjadikan masyarakat tidak percaya dengan apa yang kami laksanakan di lapangan.
Kan begitu. Itu saja," imbuhnya.