Berita Pamekasan

Tinggalkan Tembakau, Petani asal Pamekasan Sukses Raih Untung Berkat Buah Melon saat Masa Pandemi

Jamaluddin berhasil menggeluti dunia tanaman melon saat tanaman tembakau mengalami kemerosotan harga.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Jamaluddin, Petani Melon Pamekasan di Desa Artodung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Selasa (13/10/2020). 

"Hasil olahan melon, ada yang jadi es krim, jus melon, dan serut," jelasnya.

Kata Jamaluddin setiap varietas melon per kilonya dijual dengan harga yang bervariatif.

Untuk Varietas King Show per kilo dijual seharga Rp 12.500 ribu.

Sedangkan untuk varietas Kinanti, Apollo Langkawi, Luna, Honey Globe dan Stella per kilonya dijual seharga Rp 11.500 ribu.

"Kalau dibuka sistem wisata petik buah biasanya per kilo dijual paling rendah Rp 16 ribu," kata dia.

"Customer kami merasa puas karena kata mereka harga melon di sini sangat murah, karena kalau di swalayan per kilo dijual Rp 20 ribu ke atas," tutupnya.

Baca juga: Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi di Jawa Timur pada Oktober 2020 hingga April 2021

Baca juga: Lepas Masker Karena Merokok saat Berkendara, Wanita di Kota Blitar ini Dikenai Sanksi Tipiring

Peluang Bisnis Kambing Senduro

Berdiri di bawah kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang sangat melimpah ruah kekayaan hasil bumi.

Tak hanya pertanian, Kabupaten Lumajang juga dikenal memiliki keunggulan di sektor peternakan.

Kabupaten Lumajang dikenal memiliki jenis kambing lokal, bernama kambing senduro.

 

Secara nasional kambing senduro diakui memiliki keunggulan kualitas terbaik jika dibandingkan kambing perah lainnya.

Menurut cerita lawas, kambing senduro adalah hasil persilangan dari kambing jamnapari ras dari Euttar Pradesh India dengan kambing lokal Kabupaten Lumajang (kambing menggolo). 

Kambing senduro milik Imam Muhammad, Senin (12/10/2020).
Kambing senduro milik Imam Muhammad, Senin (12/10/2020). (TRIBUNMADURA.COM/Tony Hermawan)

Hasil persilangan ini lah yang menghasilkan kambing senduro berukuran lebih besar dan tinggi dari kambing pada umumnya.

Adapun ciri lain, kambing sendoro yaitu, memiliki warna putih dan tidak memiliki tanduk.

Memiliki ukuran tubuh yang bongsor dan ideal, kambing senduro sering dijadikan kontes.

Seperti kambing senduro milik Imam Muhammad, warga Desa Mangunsari Kecamatan Tekung.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved