Berita Ponorogo

3 Tahun Jalani Pengobatan, Laki-Laki di Ponorogo Tewas Gantung Diri di Kamarnya, Diduga Depresi

ES (22) warga Kabupaten Ponorogo ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di dalam kamarnya.

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Aradaphotography/Shutterstock
Ilustrasi - 3 Tahun Jalani Pengobatan, Laki-Laki di Ponorogo Tewas Gantung Diri di Kamarnya, Diduga Depresi 

TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Seorang laki-laki berinisial ES (22), ditemukan meninggal dunia, Rabu (14/10/2020).

Warga Desa Bulu Kidul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo itu, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di dalam kamarnya,

Kapolsek Balong, AKP Hariyanto menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.

Baca juga: Buruh Tani Nekat Setubuhi Keponakan Majikan, Hawa Nafsu Tak Tertahan Lihat Pintu Kamar Terbuka

Baca juga: Tukang Cukur Rambut Penyuka Sesama Jenis Nyaris Cabuli Anak Laki-Laki, Janjikan Korban Sejumlah Uang

Baca juga: Muda Mudi Berbuat Mesum di Luar Stadion Pamekasan, Lihat Ekspresinya saat Ketahuan Direkam Diam-Diam

AKP Hariyanto menduga, pria itu bunuh diri karena depresi penyakitnya tak kunjung sembuh.

"Diduga korban sebelumnya mengalami depresi dan rutin berobat ke Puskesmas Balong sudah 3 tahun," kata Hariyanto, Rabu (14/10/2020).

Jenazah ES ditemukan pertama kali oleh ibunya KT (53) dan adiknya JK (15) yang saat itu pulang dari acara resepsi.

Mereka mencari-cari korban di dalam rumah tapi tidak kunjung ketemu.

"Selanjutnya saksi membuka kamar korban dan ternyata korban sudah gantung diri di kayu atap rumah di kamarnya," ucap Hariyanto.

Mereka pun meminta tolong ke tetangga dan selanjutnya melaporkan ke perangkat dan ke Polsek Balong.

"Keluarga korban ikhlas dan menerima kejadian tersebut serta sudah membuat surat pernyataan," pungkasnya.

Kejadian Serupa

Pria berinisial MD (68), warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang, nekat mengakhiri hidupnya,  Senin (22/6/2020) sore.

Pria itu nekat bunuh diri karena diduga frustrasi akibat penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Kapolsek Blimbing, Kompol Hery Widodo membenarkan jika korban melakukan bunuh diri.

 Mandi Bareng Teman-Temannya, Saat Meloncat dari Atas ke Waduk, Korban Justru Tenggelam dan Tewas

 Bocah SD di Trenggalek Ditemukan Meninggal Dunia setelah Melompat dari Tebing Dekat Sungai

 Dana Insentif Tenaga Kesehatan Penanganan Covid-19 di Malang Belum Cair, Bupati Sanusi Angkat Bicara

"Kejadian bermula saat seorang saksi mata, Agung Rahmadi (26) akan bekerja dengan membuka usaha bengkel miliknya yang letaknya persis di depan rumah korban," kata dia kepada TribunMadura.com, Selasa (23/6/2020).

"Saat itu saksi datang ke tempat kerjanya tersebut sekitar pukul 10.00 WIB," sambungnya.

Kemudian korban yang diketahui hanya tinggal seorang diri itu datang menemui saksi mata.

"Korban mengeluhkan perutnya mulas. Dan oleh saksi mata disuruh minum obat. Tetapi korban mengaku kalau sudah meminum obat," tambahnya.

Setelah percakapan singkat itu, korban kemudian masuk kembali ke dalam rumah. Sedangkan saksi mata meneruskan bekerja.

"Sekitar pukul 16.30, saksi telah selesai bekerja dan hendak menutup tempat usahanya," ucap dia.

 Tukang Jagal asal Jombang Bunuh Kekasih Gelap di Kosan, Mengaku Pikir-Pikir Dihukum 14 Tahun Penjara

 Proses KBM Ponpes Al Amien Sumenep Dimulai, Santri asal Sampang Wajib Bawa Surat Keterangan Sehat

"Saksi kemudian datang ke rumah korban untuk berpamitan pulang. Namun saat diketuk pintu rumahnya, korban tak kunjung keluar," bebernya.

Akhirnya saksi dengan dibantu dua pegawai bengkelnya membuka pintu rumah korban. Kemudian saksi mata langsung mencari keberadaan korban.

Saat saksi menuju ke kamar mandi rumah korban, ia menemukan korban ternyata telah gantung diri.

Saksi mata kemudian langsung menghubungi pihak Polsek Blimbing. Tak berselang lama, Polsek Blimbing datang ke lokasi kejadian.

Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya, karena tak kuat menahan penyakit yang dideritanya.

"Hal itu dibuktikan dengan adanya secarik kertas yang ditemukan di saku baju korban," ungkapnya.

"Di dalam kertas tersebut bertuliskan sakit lambung," bebernya.

Usai dilakukan identifikasi awal di lokasi kejadian, jenasah kemudian langsung dievakuasi ke kamar jenasah RSSA.

"Kami juga telah menghubungi pihak keluarga korban untuk segera datang ke kamar jenazah RSSA. Pihak keluarga meminta agar jenasah segera dimakamkan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved