Berita Pamekasan

Polemik Lembaga Nurul Hikmah Pamekasan Tak Kunjung Usai, Siswa Dikhawatirkan Jadi Korban Perseteruan

Puluhan orang yang mengatasnamakan wali murid atau wali santri tampak berjaga-jaga di luar pintu gerbang Lembaga Nurul Hikmah.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Suasana saat puluhan orang yang mengatasnamakan wali murid mendatangi Lembaga Nurul Hikmah Pamekasan, Madura, Rabu (4/11/2020). 

Sementara itu, Ketua Yayasan Usman Alfarsi, Supardi mengatakan, dualisme yayasan ini perlu diluruskan.

Sebab, jika persoalan ini dibiarkan, maka yang dikhawatirkan menjadi korban adalah siswa.

Kata dia, yang diharapkan semua pihak ialah adanya kepastian hukum dari pihak berwajib.

Jika tidak, dia mengaku bingung siapa yang akan bertanggungjawab pada yayasan tersebut.

"Kalau tanda tangan ijazah ditandatangani oleh yang mengaku sah nanti kan yang salah kok dibiarkan oleh Ketua Yayasan yang sah," katanya.

"Nanti nyangkut- nyangkut saya nanti yang bertanggung jawab. Dianggap saya membolehkan, padahal dengan adanya begini saya tidak membolehkan, harus dilaksanakan dan ditandatangani oleh kepala sekolah yang diangkat oleh ketua Yayasan yang sah," sambungnya.

"Tanggungjawab moral dan hukum melalui sarana komunikasi dengan orang tua dan komite sekolah untuk memberikan suatu informasi tentang program kerja tahunan dalam melaksanakan proses belajar mengajar," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved