Virus Corona di Sumenep
Imun Warga Desa Dinilai Lebih Kuat, Pemkab Sumenep Minta Warga Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, mengakui imun masyarakat pedesaan lebih kuat bila dibandingkan dengan para pekerja yang ada di ruangan ber-AC.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, mengakui imun masyarakat pedesaan lebih kuat bila dibandingkan dengan para pekerja yang ada di ruangan ber-AC.
Hal ini diakui oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi bahwa imun warga pedesaan dinilai lebih kuat melawan virus corona atau Covid-19.
"Kalau di daerah-daerah itu ( pedesaan ) masih belum ada kasus. Dan mudah-mudahan tidak ada. Imun mereka memang lebih kuat," kata Edy Rasiyadi pada TribunMadura.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Akhirnya Sule Jawab Isu Nathalie Holscher Punya Anak dan Pernah Menikah: Nggak Ada Manusia Sempurna
Baca juga: Polemik Jenazah Pasien Covid-19 di Pamekasan Dibawa Pulang Paksa hingga Pembakaran Baju Hazmat
Baca juga: Hasil Rapid Test Acak 9 SMP di Kabupaten Ponorogo Jadi Penentu Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka
Edy Rasiyadi meyakini Allah SWT menciptakan dengan kelebihannya.
"Bisa saja mereka karena sering di sawah, sehingga tubuhnya lebih kebal," katanya.
Namun meskipun demikian katanya, disiplin terhadap protokol kesehatan (Prokes) harus tetap diterapkan.
Pemerintah daerah bersama Satpol PP, TNI-Polri terus gencar mengampanyekan disiplin protokol kesehatan.
"Kita sama-sama tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Dari itu harapan saya memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak tetap harus dilakukan," pintanya.
Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk mematuhi prokes terus mengalami peningkatan yang cukup baik berkat kerja keras semua pihak, seperti rumah sakit, Dinas Kesehatan dan puskesmas.
Karena hingga saat ini upaya peningkatan kesadaran terhadap disiplin prokes, pemerintah daerah masih gencar memberikan masker gratis bagi warga.
"Pembagian masker juga terus dilakukan," ujarnya.
Baca juga: Polemik Jenazah Pasien Covid-19 di Pamekasan Dibawa Pulang Paksa hingga Pembakaran Baju Hazmat
Pihaknya menyampaikan, selama penegakan disiplin protokol kesehatan belum sampai pada penerapan sanksi denda.
"Sementara masih sanksi-sanksi sosial, misalnya diberi sanksi bersih-bersih, push up. Tanpa ada sanksi materi," katanya.
Ditanya bagaimana dengan penanganan perekonomian masyarakat, pemerintah daerah Kabupaten Sumenep kata Edy Rasiyadi sudah merealisasikan bansos dua bulan terakhir.
"Cuma memang ada beberapa kegiatan yang belum, khususnya di pemulihan ekonomi. Kita masih mencari bentuk atau regulasi. Itu takut menyalahi aturan saja," tuturnya.