Mayat Pria Mengapung di Bukit Jamur
Pembunuhan Sadis Siswa SMP di Bukit Jamur, 2 Remaja Bunuh Ariel, Berlatar Sakit Hati Kekasih Digoda
Ahmad Arinal Hakim (13) ditemukan tewas di kubangan Bukit Jamur dalam kondisi tangan terikat, Gresik. Pelaku pembunuhan adalah dua tetangga korban.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Kerja keras polisi mengungkap kasus pembunuhan dengan korban Ahmad Arinal Hakim (13) yang ditemukan tewas di kubangan Bukit Jamur dalam kondisi tangan terikat, Gresik mulai menemui titik terang.
Polres Gresik mengungkapkan bahwa aparat mengamankan dua pelaku pembunuhan itu.
Pelaku pembunuhan dengan korban Akhmad Arinal Hakim (14), siswa kelas VIII SMP 10 Bungah itu mengarah pada dua tetangga korban, MSK (15) dan SNI (16).
Kedua pelaku pembunuhan remaja yang dibuang di bukit jamur, Bungah mengakui seluruh perbuatannya dan tidak ada penyesalan.
Baca juga: Peminjaman Modal Bagi Pelaku UMKM Sudah Disahkan Pemkab Pamekasan, Tersedia Anggaran Rp 5 Miliar
Baca juga: Imun Warga Desa Dinilai Lebih Kuat, Pemkab Sumenep Minta Warga Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Sosok Penghina Betrand Peto Ngamen Terus Jadi Artis, Ruben Onsu: Apa yang Salah dari Anak Pungut?
Baca juga: Polemik Jenazah Pasien Covid-19 di Pamekasan Dibawa Pulang Paksa hingga Pembakaran Baju Hazmat
Baca juga: Akhirnya Sule Jawab Isu Nathalie Holscher Punya Anak dan Pernah Menikah: Nggak Ada Manusia Sempurna
Bahkan diketahui juga barang milik korban dibawa lari ke persembunyian pelaku di Sidoarjo untuk bermain game dan Facebook.
Dari keterangan kuasa hukum kedua pelaku, Sulton, kedua pelaku berinisial MSK (15) dan SNI (16) yang masih di bawah umur, sakit hati kepada korban.
Rasa sakit hati itu yang membuat mereka nekat melakukan aksi keji kepada korban.
"Kedua pelaku mengakui semua perbuatannya, mereka sakit hati dengan korban," ucap Sulton, Kamis (5/11/2020).
Sulton mengaku, kedua pelaku sakit hati dengan korban karena ada yang diolok orang tuanya. Kemudian, ada yang kekasihnya digoda.
Keduanya mengajak korban dengan diajak jalan kaki ke Bukit Jamur.
Kemudian dianiaya lalu diikat kedua tangan dan kakinya dan dibuang di kubangan air bekas galian C bukit Jamur.
Sebelum meninggalkan korban yang tidak berdaya di kubangan air, salah satu pelaku mengambil smartphone Oppo dari saku celana korban.
Mereka langsung berpencar ada yang sembunyi di Sidoarjo. Ada pula yang memilih tinggal di kediaman.
"Handphonenya dibawa kabur salah satu pelaku ke Sidoarjo, digunakan main game dan facebook," terangnya.
Saat diamankan, lanjut Sulton, tidak ada penyesalan dari kedua pelaku usai melakukan aksi pembunuhan keji. Korban diikat dan dibuang ke kubangan.
"Mereka juga tidak ada penyesalan," pungkasnya.
Diketahui kedua pelaku telah diamankan Polisi. Hanya saja, pihak kepolisian masih menyimpan rapat-rapat.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, belum memberikan keterangan secara gamblang.
"Sampai saat ini masih pendalaman," tutupnya.
Seperti Diketahui, korban bernama Ariel berusia 14 tahun, masih duduk di bangku kelas VIII SMP ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.
Sebelumnya korban meninggalkan rumah pada Rabu (28/10/2020) dan ditemukan oleh dua orang santri pada Jumat (30/10/2020) sore.
Jenazah Ariel baru bisa diidentifikasi pada Selasa (4/11/2020) dan kasus ini mulai terkuak.