Virus Corona di Pamekasan
Siswa SMAN 1 Pamekasan Positif Covid-19, 67 Pelajar dan Guru Dirapid Test, 3 Orang Reaktif
Siswa SMAN 1 Pamekasan positif terpapar virus corona Covid-19. 76 siswa dan guru dijadwalkan untuk melakukan tes deteksi awal.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Siswa SMAN 1 Pamekasan, Madura positif terpapar virus corona Covid-19.
Adanya seorang siswa di Pamekasan yang terpapar Covid-19 ini, membuat Dinas Kesehatan Pamekasan langsung bergerak cepat melakukan 3T, pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
3T itu dilakukan oleh Puskesmas Teja Pamekasan di aula SMAN 1 Pamekasan.
Mereka dibantu oleh Satgas Kecamatan Kota dan Relawan FRPB Pamekasan.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pedagang Pasar Tradisional Diminta Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Bayi Tak Berdosa Ditemukan Dalam Kardus, Diduga Hasil dari Hubungan Gelap, Polisi Masih Buru Pelaku
Pola antisipasi melalui Tracing, Test dan Treatment ini dilakukan secara ketat.
Sebanyak 76 siswa dan guru di sekolah itu dijadwalkan untuk melakukan tes deteksi awal dengan metode rapid tes secara bergiliran.
Kepala Bidan P2P Dinkes Pamekasan, dr. Nanang Suyanto mengatakan, sebagian guru dan siswa SMAN 1 Pamekasan yang diduga pernah kontak dengan siswa yang terpapar Covid-19 wajib dirapid test.
Rapit test ini dilakukan sebagai upaya pelacakan terhadap siswa dan guru yang diduga pernah kontak erat dengan siswa yang terpapar Covid-19 tersebut.
Bahkan, secara detail, kata dia, setiap guru dan siswa harus mengisi formulir riwayat kesehatan dan kronologi pribadi selama sepekan ini.
“Terhitung 24 November 2020, memang siswa inisial Z ini terkonfirmasi Covid-19. Dari data 76 orang yang akan dirapid tes, hanya ada 67 orang yang bersedia dites,” kata Nanang Suyanto kepada TribunMadura.com, Sabtu (28/11/2020).
Setelah dilakukan tes deteksi dini tersebut, dari 67 orang yang sudah dirapid tets, terdapat 3 siswa yang reaktif.
Pihak Dinkes Pamekasan menyarankan kepada pihak sekolah untuk memberi kesempatan terhadap 3 siswa yang reaktif tersebut untuk melakukan isolasi mandiri.
“Diharapkan jika memang tidak ada gejala dan keluhan dari 3 siswa yang reaktif harus isolasi mandiri selama 14 hari," saran Nanang Suyanto.
"Namun jika ada gejala, maka, pihak puskesmas setempat akan melakukan tes Swab pada yang bersangkutan,” tegasnya.
Upaya 3T yang dilakukan oleh Dinkes Pamekasan ini merupakan standar operasional prosedur (SOP) awal yang harus dijalankan oleh pihak yang terindikasi reaktif.
Sehingga mutlak harus dijalankan oleh yang bersangkutan dan dalam pantauan fasilitas kesehatan setempat nantinya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Pamekasan, Muhammad Arifin menjelaskan, terpaparnya salah satu siswanya ini merupakan bawaan dari luar lembaga pendidikannya.
Namun selama ini, pihaknya mengaku telah melakukan Protokol Kesehatan sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Kami telah melakukan prosedur sesuai Prokes. Mulai dari cek suhu di pintu masuk, sterilisasi siswa dan jaga jarak dengan shift, desinfeksi kelas, bahkan wajib bermasker dalam KBM dan aktifitas,” katanya.
Muhammad Arifin juga mengatakan, perihal pelaksanaan sterilisasi pasca adanya siswanya yang terpapar Covid-19 tersebut, Satgas Sekolah telah melakukan upaya cepat dengan melakukan desinfeksi pada setiap sudut kelas dan ruangan di seluruh kompleks sekolah.
Meski aktifitas belajar siswa di kelas tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan prokes.
“Alhamdulillah, Kami didukung Dinkes untuk lakukan 3T sebagai antisipasi lanjut. Selain yang telah dilakukan Satgas Sekolah. Bahkan, Relawan FRPB juga mendisinfeksi setiap sudut di ruang kelas kami siang ini,” tutupnya.