Pria Ancam Bunuh Mahfud MD Ditangkap

Polda Jatim Sebut Tidak Ada Campur Tangan FPI Atas Penggerudukan Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan

Kapolda Jatim mengaku tidak ada nama ormas FPI dalam insiden penggerudukan di rumah Ibunda Mahfud MD. 

Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/SYAMSUL ARIFIN
Pria berinisial AD yang mengancam membunuh Mahfud MD di Polda Jatim, Sabtu, (5/12/2020). 

Setelah mendengar isu itu, Syaiful Hidayat langsung menelpon Kapolres Pamekasan untuk segera mengirim personel agar melakukan pengamanan di rumah induk Mahfud MD yang berlokasi di Desa Plakpak.

Pengamanan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, karena dikhawatirkan segerombolan massa itu tiba-tiba datang seperti kejadian beberapa waktu lalu seperti di rumah Ibunda Mahfud MD.

"Saya telepon polisi untuk segera ngirim pasukan pengamanan sebagai langkah antisipasi. Tapi akhirnya gak ada apa-apa, hanya isu saja," bebernya.

Pria yang akrab disapa Yayak ini mengaku tidak tahu mengapa isu akan ada penggerudukan kembali dari segerombolan massa itu begitu merebak di lingkungan keluarganya.

Kemungkinan, kata dia, memang ada oknum yang sengaja ingin menakut-nakuti keluarga Mahfud MD di situasi seperti sekarang ini.

"Saat diusut dan ditelusuri oleh Polres Pamekasan, ternyata isu ini merebak dari postingan akun FB yang berisi ajakan dari salah satu akun untuk mendatangi rumah Mahfud MD yang di Desa Plakpak. Tapi postingan itu sudah tiga hari yang lalu," ceritanya.

Namun menurut Yayak, berdasarkan laporan dari keluarga Mahfud MD, ada yang sudah mendengar teriakan massa yang teriak-teriak di jalan raya yang sedang menuju ke rumah induk Mahfud MD.

Namun, saat dicek ke jalan raya, ternyata tidak ada apa-apa.

"Ini ada massa yang mau menggeruduk ke sini, kata keluarga Mahfud MD di Desa Plakpak. Kami mengantisipasi kan, lalu menelepon polisi takut kejadian beneran," urainya.

"Ternyata sampai sekarang tidak ada apa-apa. Akhirnya tim pengamanan dari Polres Pamekasan ditarik kembali. Mungkin ini permainan medsos dan hoax," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved