Berita Bangkalan
Hujan Deras Melanda Bangkalan, Sebabkan 22 Dusun Terkena Imbas Banjir Kiriman, Begini Sebabnya
Data yang dihimpun Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan menyebutkan, puluhan dusun tergenang banjir
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Cuaca ekstrim melanda sebagian wilayah di Bangkalan.
Akibat cuaca ekstrim itu, sejumlah pohon tumbang diterpa angin kencang dan hujan lebat.
Selain mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir juga mengakibatkan puluhan dusun di empat desa di Kabupaten Bangkalan tergenang banjir, Kamis (10/12/2020) dini hari.
Data yang dihimpun Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan menyebutkan, puluhan dusun tergenang banjir tercatat di empat desa di dua kecamatan.
Baca juga: Rektor Universitas Trunojoyo Madura Muh Syarif Sembuh Covid-19, Diwajibkan Isolasi Mandiri
Baca juga: HASIL KETAT BHS Vs Muhdlor, Saling Klaim Kemenangan Hasil Pilkada Sidoarjo 2020: Sama2 Ucap Selamat
Baca juga: Real Count KPU Pilkada Malang Data 35.91% : Sanusi-Didik 45.3 Persen, Lathifah-Didik 42,7 Persen
"Ada 22 dusun terdampak banjir. Meliputi 10 dusun di tiga desa di Kecamatan Arosbaya dan 12 dusun di Desa/Kecamatan Blega," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan Rizal Morris.
Tiga desa di Kecamatan Arosbaya itu yakni Desa Buduran, Desa Plakaran, dan Desa Arosbaya.
Sedangkan satu desa lainnya berlokasi di Desa Blega Kecamatan Blega.
Rizal menjelaskan, banjir diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang sejak Rabu (9/12/2020) pagi mengguyur wilayah perbukitan Kecamatan Kokop dan Kecamatan Geger.
"Banjir kiriman dari kawasan perbukitan.
Air mulai masuk ke dua kecamatan itu (Rabu) sekitar pukul 17.00 WIB," jelasnya.
Ketinggian air, lanjut Rizal, mencapai sekitar 50 Cm pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Selain memasuki rumah warga, genangan air juga menyebabkan kemacetan lalu-lintas di jalur poros penghubung antar kabupaten.
"Banyak kendaraan melambat dan menepi karena khawatir mogok," ujarnya.
Malam itu, bersama aparatur desa dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Arosbaya dan Belga, BPBD Bangkalan telah menyiapkan skenario pengungsian.
Namun, lanjut Rizal, warga terdampak banjir enggan untuk mengungsi karena sebelumnya mereka sudah melakukan langkah-langkah antisipasi.