Berita Pamekasan

Keponakan Menko Polhukam Menilai Mahfud MD dan Gus Yaqut Duet yang Tepat dalam Menangkal Radikalisme

Menurut Firman Syah Ali, Gus Yaqut yang kini jadi Menteri Pertahanan RI adalah sosok tegas dan pemberani, serta komitmen kebangsaannya yang luar biasa

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Istimewa/TribunMadura.com
Keponakan Menko Polhukam RI, Firman Syah Ali (kiri) saat ngopi bareng Gus Yaqut (kanan) sebelum menjadi Menteri Agama RI. 

Namun, bukan hanya sekadar tegas dan berani, kata dia pemimpin di era perang opini ini juga harus cerdas dan punya basis yang kuat di tengah masyarakat.

"Gus Yaqut memenuhi semua kriteria tersebut. Kemarin ketika rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD dipersekusi oleh massa yang mengaku sebagai pendukung Habib Rizieq Shihab, Gus Yaqut langsung tegas terjunkan Banser menjaga rumah Ibunda Menkopolhukam tersebut," paparnya.

Saat itu, kata Cak Firman, kelompok intoleran banyak yang membuli Gus Yaqut di media sosial sebagai penjilat Menkopolhukam RI. 

Tentu saja tuduhan itu menurut dia adalah tuduhan ahistoris, sebab Gus Yaqut tidak punya sejarah menjilat siapapun. 

"Saya sering telepon Gus Yaqut menyampaikan peristiwa beberapa orang biasa yang sedang diteror oleh massa intoleran, Gus Yaqut langsung terjunkan pasukan, ada ibu rumah tangga, ustaz madrasah dan lain-lain. Baik pejabat maupun orang biasa, begitu diteror oleh kelompok intoleran penunggang politik identitas pasti langsung dilindungi oleh Banser atas instruksi Gus Yaqut," ungkapnya.

Cak Firman menilai, Gus Yaqut memiliki kecerdasan yang luas biasa, serta punya ilmu agama yang sistematis dan punya basis massa yang jelas.

Dasar itu yang mungkin menjadi sebagian faktor pendorong Gus Yaqut untuk selalu tegas dan berani dalam situasi dan kondisi apapun. 

Sosok seperti inilah yang saat ini kata dia dibutuhkan oleh Kementerian Agama RI.

"Karena Kementerian Agama untuk saat ini berada di garis terdepan dalam mengikis radikalisme di Indonesia tercinta," ucap Firman.

Menurut Firman, mitra terdekat Menteri Agama dalam mengikis radikalisme atas nama politik identitas adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, yang membawahi Triumvirat yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan. 

Selain itu, Menkopolhukam juga membawahi Menteri Hukum dan HAM, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dll.

Kebetulan, kata dia, Menteri Politik Hukum dan Keamanan RI, saat ini juga tegas dan pemberani seperti Gus Yaqut, yaitu guru besar hukum tata negara, Prof Mahfud MD.

Penilaian Firman, Mahfud MD adalah senior Gus Yaqut dalam penyelenggaraan negara, karena Prof Mahfud MD sejak tahun 2000 sudah menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Urusan HAM. 

Pasangan senior-junior yang sama-sama berlatar belakang NU ini menurut dia tentu akan menjadi kekuatan luar biasa dalam mengikis radikalisme atas nama politik identitas.

"Keduanya sama-sama tegas. Tidak mudah diombang-ambingkan oleh opini. Kalau A dibilang A, kalau B dibilang B, tanpa tedeng aling-aling," nilainya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved