Berita Bangkalan
Angin Kencang Sering Terjang Bangkalan, BPBD Perkuat Keterampilan Relawan Tekan Risiko Bencana
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan relawan sebagai upaya mengurangi resiko bencana digelar BPBD Bangkalan di tengah
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
Ringkasan Berita:
- BPBD Bangkalan menggelar Pelatihan Relawan Penanggulangan Bencana yang diikuti sekitar 100 peserta dari unsur pentahelix untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tengah tingginya curah hujan, angin kencang, dan sambaran petir.
- Selama Oktober–November 2025 tercatat 84 rumah terdampak angin kencang, mayoritas di Kecamatan Burneh, sementara BPBD juga memetakan wilayah rawan angin kencang, banjir, dan tanah longsor di berbagai kecamatan di Bangkalan.
Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Peningkatan pengetahuan dan keterampilan relawan sebagai upaya mengurangi resiko bencana digelar BPBD Bangkalan di tengah tingginya curah hujan disertai angin kencang dan sambaran petir dalam beberapa pekan terakhir.
Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana bertemakan, ‘Pelatihan Relawan Penanggulangan Bencana’ itu diikuti sekitar 100 relawan di Gedung PKP-RI Bangkalan, Kamis (20/11/2025)
Selama periode Oktober-November 2025, BPBD Bangkalan mencatat sedikitnya 84 unit rumah terdampak angin kencang. Tersebar di lima kecamatan; Kecamatan Burneh sebanyak 81 unit rumah, dan masing-masing satu unit rumah berlokasi di Kecamatan Socah, Blega, dan Kecamatan Tanah Merah.
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Moh Zainul Qomar mengungkapkan, peserta kegiatan pelatihan relawan penanggulangan bencana sejumlah 100 orang yang berasal dari unsur pentahelix, yaitu masyarakat/relawan, pelajar dan/mahasiswa, organisasi sosial kemanusiaan, dunia usaha/sektor swasta, hingga insan media.
Baca juga: Pamekasan Berduka, Hujan Deras dan Angin Kencang Menerjang, Rumah di 4 Kecamatan Rusak Parah
“Pelatihan ini dalam rangka sinergitas antara BPBD dengan relawan, OPD-OPD terkait seperti Satpol PP dan pemadam kebakaran, dinas sosial, hingga dinas lingkungan yang juga berkaitan pemangakasan pohon karena berpotensi tumbang,” ungkap Qomar.
Ia menjelaskan, bencana merupakan ancaman yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi kehidupan dan keberlangsungan masyarakat, termasuk dalam ruang lingkup satuan pendidikan. Karena itu, sangatlah penting kegiatan kesiapsiagaan dan tindakan pencegahan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Kami melibatkan seluruh elemen dengan harapan dapat menciptakan upaya yang lebih efektif, terkoordinasi, meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana maupun dalam menangani risiko bencana. Sehingga terwujudnya visi BPBD yaitu Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, BPBD Bangkalan menghadirkan sejumlah narasumber, terdiri dari Tenaga Ahli PB BPBD Provinsi Jawa Timur, Bige AW, Sekjen Forum Pengurangan Resiko Bencana Jawa Timur, Sudarmanto, hingga dari Palang Merah Indonesia.
Pemetaan kawasan rawan bencana
Ia menambahkan, BPBD Bangkalan telah memetakan Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Burneh, Kecamatan Tragah, Kecamatan Socah, Kecamatan Labang, Kecamatan Tanah Merah, hingga Kecamatan Galis sebagai kawasan rawan bencana angin kencang atau puting beliung.
“Kawasan potensi rawan bencana tanah longsor meliputi Kecamatan Kokop, Kecamatan Konang, Kecamatan Geger, Kecamatan Klampis, Kecamatan Galis, dan Kecamatan Tanjung Bumi. Untuk kawasan rawan banjir meliputi Kecamatan Blega, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Sepulu, dan Kecamatan Tanjung Bumi,” pungkas Qomar.
Asisten I Setdakab Bangkalan, Muawi Arif mengungkapkan, semua memahami bahwa Bangkalan memiliki berbagai potensi bencana. Mulai dari banjir, angin kencang/puting beliung, longsor, kekeringan, hingga abrasi. Pada kondisi seperti ini, keberadaan relawan menjadi sangat penting.
“Bukan hanya garda terdepan saat terjadi bencana tetapi juga menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan masyarakat,” ungkap eks Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan itu.
Ia menjelaskan, kegiatan pelatihan tanggap bencana ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi, kapabilitas, keterampilan terhadap peserta relawan, membangun sinergitas antara beberapa komponen lintas OPD yang serumpun, serta para relawan, masyarakat, media, dan organisasi kepemudaan dalam upaya membentuk tim penanganan bencana.
“Kita ketahui bersama secara letak geografis, Kabupaten Bangkalan berada paling ujung Barat Pulau Madura. Didominasi kawasan pesisir, ada juga beberapa kawasan rawan banjir, puting beliung, dan bencana tanah longsor,” pungkas Muawi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
| UTM-BPC Perhumas Madura Buka Ruang Kolaborasi untuk Perkuat Ekosistem Komunikasi Modern-Adaptif |
|
|---|
| Pria Misterius Bikin Resah Warga Bangkalan, Berkeliaran sambil Bawa Senjata Tajam |
|
|---|
| Bangkalan Gempar, Ular Kobra Masuk Rumah Warga, Kader Konservasi Jatim : Itu Peringatan Dini! |
|
|---|
| Bangkalan Gempar, Seorang Pria Meninggal Misterius, Fakta Terungkap Terang? |
|
|---|
| Masih Berstatus Lahan Perhutani, Warga Perum Griya Anugerah Bangkalan Mogok Bayar Angsuran |
|
|---|
