Pilpres 2024
Elektabilitas Dibawah Ganjar, Prabowo Sulit Menang Pilpres 2024, Gerindra: Kami Tidak Ambil Pusing
Dengan elektabilitas dibawah Ganjar Pranowo, Menhan Prabowo sulit menang Pilpres 2024 jika mencalonkan lagi, tapi Gerindra tak ambil pusing
Selain itu, survei SMRC juga menunjukkan saat ini ada indikasi peningkatan apatisme warga terhadap partai politik.
Jumlah warga yang menyatakan tidak memilih partai apapun dalam survei Desember 2020 mencapai 30,7 persen.
“Padahal dalam survei Maret 2020, angkanya hanya 21,9 persen. Begitu juga pada survei 2010 dan 2015, yaitu survei-survei 4 tahun menjelang pemilihan, jumlah yang tidak memilih partai antara 18 sampai 26,5 persen," tutur Abbas.
PKS Siap Usung Kader Sendiri
Sementara itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut partainya akan mengusung kader internal untuk maju pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di 2024.
"Amanah munas kemarin, target 15 persen (Pileg 2024) dan mecalonkan, mengusung kader sebagai calon presiden dan wakil presiden," papar Syaikhu konferensi pres secara virtual, Jakarta, Senin (27/12/2020).
Menurutnya, amanah tersebut akan diupayakan PKS sembari melakukan penghitungan peluang kader-kader, atau tokoh yang memiliki potensi dimajukan menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Kami akan melihat peluang-peluang yang ada. Kami ingin menokohkan kader-kader terlebih dahulu untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden," paparnya.
Terkait target pimilihan anggota legislatif pada 2024 sebesar 15 persen, kata Syaikhu, bukan ditentukan secara asal-asalan, tetapi berdasarkan data survei-survei yang telah dilakukan.
"Kemarin saat kami melakukan survei, angkanya yang muncul tidak jauh dari 15 persen, yaitu 14,8 persen," ucap Syaikhu.
Bidik masyarakat tak puas dengan pemerintah
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengincar suara masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, harapan masyarakat terhadap PKS sangat besar, karena menjadi satu-satunya partai yang secara jelas bersikap oposisi.
Di sisi lain, kata Syaikhu, survei Litbang Kompas pada Oktober 2020 menunjukkan, sekitar 52,5 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin.
"Ini peluang bagi PKS. Kita harus memastikan suara rakyat yang tidak puas tersebut berlabuh kepada kita," ujar Syaikhu dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) se-Indonesia yang dilakukan serentak secara virtual di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (27/12/2020).