Bangga Madura
Mengenal Lora Jamal, TKHI asal Pamekasan yang Rutin Gelar Khitan Massal Gratis ke Warga Kurang Mampu
Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Kabupaten Pamekasan aktif melakukan kegiatan sosial.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Ada banyak cara yang bisa dilakukan seseorang untuk berbuat kebaikan kala masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Jamaluddin, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Kabupaten Pamekasan, Madura.
Setiap pekan, pria kelahiran 12 September 1977 ini aktif melakukan kegiatan sosial bersama Yayasan Pamekasan Sehat Bersih Barokah (PSBB).
Kegiatan sosial yang pihaknya lakukan itu berupa pemberian khitan massal gratis untuk masyarakat Pamekasan yang kurang mampu.
Baca juga: Bupati Pamekasan Instruksikan Kepala Desa hingga OPD segera Lakukan Rapid Test, Ini Tujuannya
Baca juga: UPT Puskesmas Pademawu Pamekasan Ditutup sampai 13 Januari 2020, Ada 3 Karyawan Positif Covid-19
Baca juga: Pemkab Pamekasan Ingin Gagas Ko-Hand Traktor Tahun ini, Layanan Khusus Petani secara Gratis
Alumni STIKES Surabaya ini mengaku, mulai aktif melakukan khitan massal gratis bersama organisasinya sedari 31 Oktober 2020.
Sejak tanggal itu pula, ia membentuk organisasi yang diberi nama Yayasan PSBB.
Dalam setiap pekan, Jamal mengaku melakukan khitan massal gratis ke masyarakat sebanyak dua kali, yakni di hari Sabtu dan Minggu.
Selang dua bulan program khitan massal gratis massal ini berjalan hingga Senin 28 Desember 2020, sebanyak 339 anak yang dikhitan gratis oleh pihaknya.
Rinciannya:
- Desa Akkor 7 anak.
- Desa Larangan Slampar 17 anak.
- Lembaga Pendidikan Nurul Hikmah 38 anak
- Desa Talangoh 24 anak.
- Desa Ambender 17 anak.
- Desa Tlonto Raja 40 anak.
- Desa Kadur 19 anak.
- Pondok Pesantren Darul Ulum 40 anak.
- Desa Branta Pesisir 55 anak.
- Desa Blumbungan 27 anak.
- Desa Blaban 55 anak.
Baca juga: Gubernur Khofifah Nonton Drakor Start Up di Sela Isolasi Mandiri, Dapat Inspirasi soal Sandbox
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Sampang Dihentikan, Siswa Sekolah Dialihkan Kembali ke Belajar dari Rumah
Awal mula ia memulai gerakan khitan massal gratis ini, berangkat dari kegelisahannya ketika melihat masyarakat di wilayah tempat ia tinggal yang masih banyak belum dikhitan.
Menurut pria yang tinggal di Desa Pangurayan itu, banyak masyarakat setempat yang anaknya sudah duduk di bangku SD kelas 4 belum dikhitan karena alasan tidak punya biaya.
Bermula dari polemik itulah, lalu Jamaluddin bersama rekan sepergaulannya membentuk organisasi yang diberi nama PSBB dan langsung melakukan gerakan sosial berupa pemberian khitan massal gratis untuk masyarakat Pamekasan.
"Saya melakukan kegiatan sosial itu hanya ingin membantu meringankan beban ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," kata Jamaluddin saat diwawancarai TribunMadura.com, Senin (4/1/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Lora Jamal ini, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, masih banyak anak Pamekasan yang belum disunat oleh orang tuanya karena alasan keterbatasan biaya.