Berita Pamekasan
Koordinator Sahabat Mahfud MD Wilayah Jatim Bagikan Tips Sowan ke Kiai saat Pandemi, Simak Caranya
Trik khusus untuk tetap melestarikan tradisi sowan dan terhindar dari wabah Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Koordinator Sahabat Mahfud MD Wilayah Jatim, Firman Syah Ali memiliki trik khusus untuk tetap melestarikan tradisi sowan dan terhindar dari wabah Covid-19.
Firman Syah Ali mengatakan, pada 27 Desember tahun 2020, PBNU menyatakan ada sebanyak 234 Kiai dan tokoh NU meninggal dunia selama pandemi Covid-19.
Namun, di antara ratusan Kiai dan Tokoh NU yang meninggal dunia ini, sebanyak 207 orang dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
"Pernyataan PBNU bulan lalu itu langsung diikuti dengan peningkatan jumlah ulama NU yang terpapar Covid-19 hingga hari ini," kata Firman Syah Ali kepada TribunMadura.com, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Daftar Ketentuan PPKM di Surabaya Selama 2 Pekan, Razia Kerumunan Digencarkan hingga Denda Pelanggar
Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER: KPM Sampang Dikeluarkan Hingga Bupati Bangkalan Divaksin Pertama Kali
Baca juga: Mahasiswa Asal Jember Manipulasi Hasil Rapid Test Tanpa Pemeriksaan Medis, 20 Orang Jadi Korban
Menurut pria yang akrab disapa Cak Firman ini, dari ratusan Kiai dan Tokoh NU yang dinyatakan terpapar Covid-19 ini, ada yang berhasil disembuhkan dan ada yang wafat.
Bahkan, kata dia, Ketua PP Muslimat NU, Nyai Khofifah Indar Parawansa yang sangat disiplin protokol kesehatan, juga terpapar virus Corona.
"Ratusan ulama, baik yang NU, maupun selain NU, banyak yang wafat karena terpapar Covid-19, kita sebaiknya mengubah cara sowan atau nyabis ke ulama," ujarnya.
Saran Firman, di masa pandemi Covid-19 ini, untuk tetap melakukan Sowan ke ulama, tidak harus dilakukan secara fisik, melainkan bisa melakukan online dengan cara video call.
"Allah telah karuniai kita teknologi canggih, gunakan itu saja, kita sowan atau nyabis secara online, via video call kalau beliau berkenan, atau cukup via telepon kalau beliau kurang berkenan video call," saran Bendahara Umum PW IKA PMII Jatim ini.
Menurut Cak Firman, Gerakan Sayang Ulama di masa pandemi Covid-19 ini tetap perlu digelorakan, yaitu dengan cara mencegah ulama dari infeksi Covid-19.
"Ulama itu punya jiwa tidak tegaan, beliau tidak tega atau tidak sampai hati menolak tamu, beliau-beliau tidak kuasa menolak orang sowan, karena jiwa mereka laksana samudera luas tak bertepi," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur Pastikan Aturan PPKM Berbeda dari PSBB, Ini Perbedaan dan Sektor Kelonggarannya
Baca juga: Masih Jadi Pacar, Cowok Surabaya Aniaya Kekasih di Rumah, Korban Dipukul hingga Disundut Rokok
"Jadi harus kita sendiri yang ambil inisiatif menyelamatkan beliau-beliau dengan cara menghindari sowan secara fisik," lanjut BPO HKTI Jatim itu.
Solusi Cak Firman, menghindari sowan fisik dengan Kiai atau ulama NU selama pandemi Covid-19 adalah bagian dari Jihad, bagian dari perjuangan membela ulama, dan sebagai upaya membela ulama dari infeksi Covid-19.
Kata dia, membela ulama, terhitung sebagai membela agama Allah, karena merekalah pewaris para Nabi dan Rasul dalam membawa agama Allah.
"Kalaupun kita ingin ngalap barokah menghaturkan sebagian rezeki kita kepada para pembawa agama Allah ini, bisa lewat rekening, sekarang teknologi sudah canggih," saran aktivis Madura Urban ini.
Cak Firman mengajak kepada para pecinta Kiai dan Ulama agar tidak meninggalkan tradisi Sowan meski dalam situasi pandemi Covid-19.
Menurutnya, Kiai dan Ulama adalah lentera dunia ini.
"Jangan kita padamkan, mari kita pelihara bersama agar sang lentera terus bersama kita," ajaknya.
"Kalaupun kita sangat urgen harus sowan secara fisik, laksanakan protokol kesehatan, jangan zalimi beliau dengan cara mencium tangannya," peringatnya.
"Kita tidak tau apakah kita sedang terpapar corona apa tidak? Karena orang terpapar corona itu ada yang tanpa gejala, badannya sehat tapi berpotensi menularkan ke orang lain yang badannya sedang kurang sehat," pungkas Pengurus Harian LP Ma'arif Jatim ini.