Wabah Virus Corona
Setidaknya Budaya Pakai Masker Berlangsung Hingga Pandemi Berakhir, Pakar Imunologi Beri Penjelasan
Kebiasaan menggunakan masker juga tidak bisa ditiadakan begitu saja. Penggunaan masker ini terus dipakai hingga pandemi berakhir.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Program vaksinasi telah dilakukan oleh pemerintah demi mencegah penularan Covid-19.
Namun, setelah seseorang menerima vaksin, tidak serta merta orang itu sudah kebal terhadap Covid-19.
Kebiasaan menggunakan masker juga tidak bisa ditiadakan begitu saja.
Penggunaan masker ini terus dipakai hingga pandemi berakhir.
Pakar imunologi Universitas Airlangga, Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo MSi MKedKlin SpMK mengatakan, masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir.
Baca juga: Istri Curiga Suami Pamit ke Kamar Mandi, Saat Dibuntuti Suami Sudah Berada di Sumur Lalu Melompat
Baca juga: Seleksi CPNS 2021 dan PPPK 2021, Simak Syarat dan Poin Pentingnya, Dibuka pada April-Mei 2021
Baca juga: Kisah Saksi Mata Soal Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Oknum PNS Pejabat Pemkab Sumenep
Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918, setidaknya butuh waktu sekitar empat tahun hingga pandemi benar-benar berakhir.
“Jadi wajib menggunakan masker selama empat tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan,” ujarnya.
Laki-laki yang kerap disapa Agung itu menjelaskan, setelah pemberian vaksin pertama, tubuh tidak langsung kebal.
Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi yang dihasilkan itu pun, lanjutnya, masih cukup rendah kadarnya.
Bahkan pada beberapa kasus, misalnya Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi.
Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
“Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya,” tegas dosen pada Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAIR itu.
Lagipula, menurutnya tujuan vaksinasi tidak menghentikan penularan virus.
Ia menyarankan agar tetap melakukan protokol kesehatan.