Berita Malang
Longsor Perum Griya Sulfat Inside, Tim SAR Susuri Sungai Bango untuk Mencari Tubuh Roland Sumarna
Tim SAR terus melakukan pencarian kepada Roland Sumarna (40), warga Perumahaan Griya Sulfat Inside Kav No. 10, Jalan Sadang, RT 9 RW 18, Kota Malang.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Elma Gloria Stevani
Penulis: Kukuh Kurniawan l Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Tim SAR terus melakukan pencarian kepada Roland Sumarna (40), warga Perumahaan Griya Sulfat Inside Kav No. 10, Jalan Sadang, RT 9 RW 18, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Roland Sumarna telah menjadi korban tanah longsor, yang terjadi di halaman depan rumahnya, Senin (18/1/2021) sore.
Baca juga: Cek Penerima Bansos Tunai Rp 300 Ribu Login dtks.kemensos.go.id dan Cara Mencairkan di Kantor Pos
Baca juga: Sebelum Longsor, Halaman Rumah Korban di Perumahaan Griya Sulfat Inside Malang Alami Keretakan
Baca juga: Sebanyak 2.301 Tenaga Kesehatan di Surabaya Telah Divaksinasi Covid-19
Baca juga: Jenazah Mia Tresetyani Pramugari Sriwijaya Air Dipulangkan Besok ke Bali, Bakal Dikawal 2 Temannya
Dan seperti yang diketahui sebelumnya, posisi rumah korban sendiri menghadap ke arah sungai. Dan hanya berjarak sekitar lima meter dari bibir tebing Sungai Bango.
Kapolsek Blimbing, Kompol Hery Widodo mengatakan hingga pukul 12.00 WIB, korban belum ditemukan.
"Dari pencarian pada pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB, korban belum ditemukan. Saat ini akan dilanjutkan lagi pencarian, mulai dari jam 13.00 WIB hingga jam 17.00 WIB," ujar Hery kepada TribunMadura.com, Selasa (19/1/2021).
Ia menjelaskan saat ini tim penyelamat akan memfokuskan pencarian korban dengan menyusuri Sungai Bango. Tepatnya dari wilayah Mergosono hingga Gadang.
"Untuk penyusuran sungai, akan dilakukan dengan memakai perahu karet," tambahnya.
Hery mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan. Apakah korban tertimbun tanah longsor ataukah hanyut terbawa arus Sungai Bango.
"Oleh karenanya kami akan lakukan penyemprotan memakai air tekanan tinggi dari jarak jauh, di lokasi timbunan tanah longsor. Hal itu dilakukan untuk mencari, apakah korban tertimbun tanah longsor atau tidak. Kalau kami lakukan pencarian dengan cara melakukan penggalian, sangat berbahaya dan riskan. Karena tanah di lokasi kejadian tidak stabil," terangnya.
Selain itu dirinya juga menerangkan dua sepeda motor yang ikut terbawa longsoran, juga sampai saat ini masih belum ditemukan.
Kompol Hery Widodo juga menambahkan kegiatan pencarian, hanya dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Kalau sudah malam, kami hentikan pencarian dan hanya dilakukan pemantauan. Selain itu bila hujan, maka kami akan hentikan.
Baca juga: Catat dan Simak Langkah Mudah Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang 12 yang Dibuka pada 2021
Baca juga: Cara Menggunakan Aplikasi Get Contact yang Bisa Deteksi Nama Kontak WhatsApp Kita di HP Orang Lain
Baca juga: Kiwil Hobi Nikah dan Poligami, Hidupnya Kini Berantakan Diceraikan 2 Istri Sekaligus: Nggak Peduli
Baca juga: Mbak You Ramalkan Jokowi Lengser di Tahun 2021, Muannas: Tak Jauh Beda dengan Kasus Ratna Sarumpaet