Berita Internasional

BUKTI Kejamnya Pandemi, Dokter Bunuh Pasien Covid-19 Demi Jatah Ranjang Isolasi, Cara Busuk Terkuak

Ini dilakukan untuk mengosongkan tempat tidur di isolasi, yang sangat dibutuhkan karena meningkatnya jumlah pasien setiap harinya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Aqwamit Torik
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
ILUSTRASI Berita dokter bunuh pasien demi ranjang isolasi Covid-19. 

Penulis: Ani Susanti | Editor: Aqwamit Torik

TRIBUNMADURA.COM - Pandemi Covid-19 atau virus Corona tak kunjung berakhir.

Kini semakin marak muncul bukti kekejaman pandemi Covid-19.

Di antaranya aksi kejahatan yang terkuak di tengah malangnya nasib dunia karena Covid-19.

Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. (covid19.go.id)

Baca juga: Angka Kematian Tertinggi se ASEAN, IDI Heran Jokowi Klaim Pandemi Terkendali: Tawarkan Cara Baru ini

Baru-baru ini terungkap kasus dokter bunuh pasien Covid-19.

Itu dilakukan sang dokter demi mengosongkan tempat tidur di ruang isolasi virus corona di rumah sakit tempatnya bekerja.

Ia adalah dr Carlo Mosca berusia 47 tahun, yang dituduh membunuh dua pasiennya.

Baca juga: UPDATE CORONA di Sumenep Rabu 27 Januari, Tambah 2 Kasus, Jumlah Pasien Positif Tembus 1.608 Orang

Dilansir TribunMadura.com dari TribunMedan, Carlo ditahan ditahan oleh polisi setelah penyelidikan rahasia yang panjang, setelah kematian dua pasien.

Korban yakni Natal Bassi (61) dan Angelo Paletti (80).

Keduanya meninggal tahun 2020 lalu dalam gelombang Covid-19 pertama.

Dokter Mosca bertanggung jawab atas bagian gawat darurat di Rumah Sakit Montichiari di provinsi Brescia, Italia.

Provinsi ini adalah bagian dari wilayah Lombardy, yang merupakan wilayah terparah di Italia ketika negara itu secara keseluruhan mengalami puncak sekitar 800 orang meninggal karena virus itu setiap hari.

Baca juga: Dokter Tri Puspita Nirmala Akui Sempat Canggung saat Suntikkan Vaksin Covid-19 ke Bupati Pamekasan

Jaksa penuntut mengatakan, Mosca memberi dua pasien Covid-19 itu anestesi plus obat-obatan pemblokir saraf dan otot, menyebabkan kematian mereka.

Ini dilakukan untuk mengosongkan tempat tidur, yang sangat dibutuhkan karena meningkatnya jumlah pasien setiap harinya.

Obat-obatan tersebut biasanya digunakan ketika pasien menggunakan ventilator tetapi peneliti menemukan dari file medis bahwa tidak ada pria yang diintubasi saat berada di rumah sakit.

Baca juga: Inilah Golongan Warga Sipil yang Berhak Dapat Vaksin Covid-19 dan Belum Bisa Divaksinasi Corona

Pihak berwajib meluncurkan penyelidikan setelah informasi tersebut dan kini dia berada di bawah tahanan rumah karena dicurigai melakukan pembunuhan sukarela dan memalsukan catatan.

Catatan petunjuk itu dikatakan berbunyi: "Anda perlu memeriksa Dr. Mosca. Dia gila.

"Dia membunuh pasien untuk mengosongkan tempat tidur."

Hakim investigasi Angela Corvi menulis dalam surat perintah penangkapan, Dr Mosca.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Bangkalan Masih Tinggi, Dalam 6 Hari 57 Orang Tertular Virus Corona

Sementara itu, penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (27/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 100.801.465 (100 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 72.810.592 (72 juta) pasien telah sembuh, dan 2.164.749 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.823.680 dengan rincian 25.715.995 pasien dengan kondisi ringan dan 110.129 dalam kondisi serius.

Baca juga: Evaluasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Warga Surabaya Tertular Corona akibat Kontak Erat Keluarga

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 26.006.765 kasus, 435.314 orang meninggal, total sembuh 15.762.994

2. India: 10.690.279 kasus, 153.751 orang meninggal, total sembuh 10.358.328 =

3. Brasil: 8.816.254 kasus, 218.918 orang meninggal, total sembuh 7.798.655

4. Rusia: 3.756.931 kasus, 70.482 orang meninggal, total sembuh 3.174.561

5. Inggris: 3.689.746 kasus, 100.162 orang meninggal, total sembuh 1.662.484

Baca juga: Polantas Tak Lagi Menilang Mulai Kapan? Tapi Waspadai 1 Hal Jika Melanggar, Warga: Lebih Menakutkan

6. Perancis: 3.079.943 kasus, 74.106 orang meninggal, total sembuh 219.152

7. Spanyol: 2.733.729 kasus dan 56.799 orang meninggal

8. Italia: 2.485.956 kasus, 86.422 orang meninggal, total sembuh 1.917.117

9. Turki: 2.442.350 kasus, 25.344 orang meninggal, total sembuh 2.322.511

10. Jerman: 2.163.113 kasus, 54.390 orang meninggal, total sembuh 1.844.000.

Baca juga: Shio yang Beruntung Hari ini, Hari yang Menyenangkan Shio Tikus Hingga Cinta Shio Kerbau Beruntung

Baca juga: Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu, Ini Tujuh Penyebab Air Kencing Berbau

Baca juga: 17 Kriteria yang Tak Bisa Terima Vaksin Sinovac, Punya Penyakit Ginjal dan Paru-paru Termasuk

(TribunMadura.com/Ani Susanti - TribunMedan/Sally Siahaan - Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved