Virus Corona
FAKTA Sariawan Jadi Gejala Covid-19, Ahli Ungkap Faktor Pemicunya, Simak Cara Atasi Tanpa ke Dokter
"Gejala sariawan pada Covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain," ujar Irna, Kamis (4/2/2021), dikutip TribunMadura.com dari Kompas.com.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Ani Susanti l Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Inilah fakta baru tentang sariawan jadi gejala Covid-19.
Ahli beberkan faktor pemicu sariawan pada pasien Covid-19.
Dan juga cara penting untuk mengatasi sariawan.

Ya, belakangan disebutkan bahwa sariawan menjadi gejala baru Covid-19 atau gejala baru virus corona.
Belum lama ini disebutkan bahwa sariawan menjadi gejala baru virus corona atau Covid-19.
Menurut Dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran ( Unpad) Irna Sufiawati, hal tersebut perlu dikaji lebih dalam.
Namun, pada prinsipnya sariawan berkaitan dengan kondisi mulut dan kesehatan tubuh secara umum.
"Gejala sariawan pada Covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain," ujar Irna, Kamis (4/2/2021), dikutip TribunMadura.com dari Kompas.com.
• Akhirnya Rizky Billar Bongkar Isi Hati, Soal Perasaan pada Lesty Kejora, Si Pedangdut Salah Tingkah
Contohnya, infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut, atau infeksi virus herpes yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.
Selain itu, sariawan pada pasien Covid-19 juga tidak spesifik. Artinya, tampilan sariawan sama dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19, atau mirip dengan sariawan berjenis stomatitis aftosa rekuren.
“Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien Covid-19, baik pada pasien yang sering terkena stomatitis atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis,” ujar Irna.
Untuk itu, Irna merespons bahwa sariawan pada pasien Covid-19 dipicu dari kondisi tubuh.
Penyebab
Ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita Covid-19.
Pertama, diakibatkan kondisi badai sitokin.
Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi.
Perilaku sitokin yang banyak keluar diistilahkan dengan badai sitokin.
Saat melawan infeksi virus Covid-19, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh, salah satunya adalah munculnya sariawan.
• Sanksi Pemecatan Secara Tak Hormat Menanti ASN Kabupaten Sampang yang Terlibat Organisasi Terlarang
Penyebab kedua adalah akibat stres berlebih.
Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas.
Praktis, kerja sistem imun yang terganggu akan mudah memicu lahirnya sariawan.
“Penderita Covid-19 yang mengalami stres luar biasa bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan,” tutur dia.
Penyebab ketiga, bisa diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap Covid-19.
Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum juga akan menimbulkan sariawan.
Kelainan Mulut Lain
Tidak hanya sariawan, ada sejumlah kelainan lain pada mulut karena dipicu oleh Covid-19.
Salah satunya diakibatkan dari proses terapi dan tindakan perawatan medis untuk pasien Covid-19.
Irna menjelaskan, selain sariawan berbentuk stomatitis, pasien Covid-19 juga rentan mengalami kelainan lidah.
Seperti lidah pecah-pecah (fissure tongue), munculnya bercak merah dan putih seperti sebuah peta (geographic tongue) hingga munculnya lapisan tebal atau plak pada lidah.
Sementara pada rongga mulut, pasien juga bisa mengalami bercak merah pada rongga mulut, air liur yang menjadi kental, rongga mulut berjamur, infeksi virus herpes, serta kelainan nonspesifik seperti munculnya bercak kemerahan di sekitar amandel.
“Gejala ini mungkin bisa muncul sebagai koinfeksi atau manifestasi sekunder dari penyakit sistemik yang menyertainya,” kata Irna.
Salah satu gejala yang umum terjadi, hilangnya indra perasa juga menjadi salah satu kelainan pada rongga mulut.
Gangguan perasa/pengecapan ini paling sering terjadi atau sekitar 45 persen pada pasien Covid-19.
Irna menjelaskan, tidak ada penanganan khusus untuk menangani kelainan pada rongga mulut dari pasien Covid-19.
• Cek Penerima PIP dengan NISN SD SMP SMA via pip.kemdikbud.go.id, Dapatkan Bantuan Hingga Rp 1 Juta
Cara Mengatasi
Tiga faktor utama penyebab sariawan tersebut bisa ditangani dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, memperbaiki kelainan sistemik, serta mengendalikan stres.
“Pasien bisa minum obat anti-inflamasi, stresnya harus dipulihkan, asupan gizinya diperhatikan, serta menggunakan obat kumur yang mengandung povidone iodine,” kata dia.

Covid Tongue
Sebelumnya, peneliti menemukan adanya gejala baru dari infeksi Covid-19, yaitu Covid Tongue.
Gejala Corona Covid Tongue pada pasien positif Covid-19 ini pertama kali ditemukan oleh Tim Spector, ahli epidemiologi dari King's College London.
Gejala terinfeksi virus Corona Covid Tongue ditemukan oleh Spector pada pasien Covid-19 yang mengaku merasa tak nyaman dengan lidah mereka.
Setelah diteliti, terdapat bercak-bercak atau luka seperti sariawan pada lidah pasien, yang terkadang bisa terasa sakit.
• Ramalan Zodiak Cinta Jumat 5 Februari 2021, Scorpio Tulus, Cancer Jangan Buat Kisah Cinta di Kantor
Meski bisa menandakan Covid-19, namun ada banyak hal yang juga berpotensi memicu munculnya bercak-bercak di lidah.
Kondisi semacam ini juga bisa dialami oleh penderita sariawan biasa, herpes, atau lidah geografik.
Jadi, hanya karena muncul bercak-bercak atau luka mirip sariawan di lidah bukan berarti Anda positif Covid-19.
Jika mengalami sakit atau muncul bercak-bercak pada lidah, lembaga nasional kesehatan Inggris (NHS) menyarankan kita untuk melakukan tips berikut:
- Gunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi sikat lidah
- Gunakan pengikis untuk membantu menghilangkan bercak pada lidah
- Gunakan sedotan saat mengonsumsi minuman dingin konsumsi paracetamol atau ibuprofen
(TribunMadura.com/Ani Susanti - Kompas.com/Reni Susanti/Ariska Puspita Anggraini)