Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diketahui, Jangan Tunda Periksa ke Dokter Jika Alami Tanda ini
Gejala demam berdarah. Sayangnya, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue.
Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM - Kasus demam berdarah dengue (DBD) sering terjadi saat memasuki musim penghujan.
Penyakit demam berdarah dengue sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh satu dari empat jenis virus dengue.
Virus dengue kebanyakan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti kepada penderitanya.
Demam berdarah dengue merupakan bentuk yang lebih serius dari infeksi dengue.
• Bantuan Dana Hibah Rp 500 Ribu untuk Tiap RT di Kota Malang, Sutiaji Tunggu Keputusan Pemprov Jatim
• BERITA MADURA TERPOPULER: Reward Agen46 BNI Pamekasan hingga Pembacokan di Taman Wiyata Bahari
• Munculnya Belerang Racuni Puluhan Ton Ikan Nila di Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo yang Siap Panen
Lantas, apa saja gejala demam bedarah?
Gejala demam bedarah
Merangkum Mayo Clinic, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue.
Jika gejala benar-benar muncul, mungkin bisa disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu dan biasanya dimulai 4 hingga 10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi.
Berikut ini adalah beberapa gejala demam berdarah dengue yang dapat dikenali:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, atau sendi
- Mual Muntah
- Sakit di belakang mata
- Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher dan selangkangan
- Bintik-bintik merah atau bercak pada kulit
• Atap Plafon Gedung Mal Pelayanan Publik GMSC Kota Mojokerto Kembali Ambrol, Tak Ada Korban Jiwa
• Ibu Hamil Dianjurkan Tidak Berhubungan Badan Jika Alami 5 Hal Berikut, Kenali Risiko Besarnya
Kebanyakan orang dengan demam berdarah dapat pulih dalam kurun waktu seminggu atau lebih.
Sementara, pada beberapa kasus, gejalanya bisa memburuk dan bisa mengancam jiwa.
Kondisi inilah yang disebut demam dengue parah, sindrom syok dengue, atau demam berdarah tahap lanjut.
Demam berdarah parah terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor, serta jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) di aliran darah turun.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), pendarahan internal, kegagalan organ, dan bahkan kematian.