Amalan Sunnah
Ini Doa dan Zikir yang Selalu Dipanjatkan Nabi Isa AS di Pagi Hari, Lengkap dengan Keutamaannya
Doa dan zikir di pagi hari yang bisa dilakukan untuk mengawali hal yang baik. Doa menjadi senjata untuk meminta dan memohon kepada Allah SWT.
Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Doa pagi hari merupakan doa yang dipanjatkan di pagi hari. Do'a untuk mengawali hal yang baik untuk membuka hari di waktu pagi.
Memohon doa kepada Allah SWT adalah inti dari sebuah ibadah.
Doa menjadi senjata untuk meminta dan memohon kepada sang kuasa.
Berikut bacaan dan dzikir doa di pagi hari untuk mengawali hari.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Resmi Dibuka! Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja
Baca juga: Kumpulan Doa Pembuka Rezeki Agar Dagangan Anda Laris dan Berkah, Lafal Arab Latin dengan Artinya
Baca juga: Ini Doa dan Zikir yang Selalu Dipanjatkan Nabi Isa AS di Pagi Hari, Lengkap dengan Keutamaannya
Baca juga: Ramalan Zodiak Terbaru Rabu 24 Februari 2021, Keberuntungan Menghampiri Aquarius, Libra Nostalgia
Kita berdzikir itu bukan hanya menunggu waktu kosong, melainkan kita harus mengosongkan waktu untuk berdzikir.
Terlebih di waktu pagi hari, selain menentramkan dan memberi energy positif, berdzikir di pagi hari itu merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah agar menjadikan hari itu hari yang diberkahi.
اللَّهُمَّ إنِّي أَصْبَحْتُ لَا أَسْتَطِيْعُ دَفْعَ مَا أَكْرَهُ ، وَلَا أَمْلِكُ نَفْعَ مَا أَرْجُوْ ، وَأَصْبَحَ الْأَمْرُ بِيَدِ غَيْرِي ، وَأَصْبَحْتُ مُرْتَهَناً بِعَمَلِي فَلَا فَقِيْرَ أَفْقَرُ مِنِّي. اللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِي عَدُوِّي ، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيْقِي ، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِي فِي دِيْنِي ، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي ، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لَا يَرْحَمُنِي ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.
Allohumma inni ashabahtu la astathi’u daf’a ma akrohu wa la amliku naf’a ma arju wa ashbahal amru biyadi ghairi wa ashbahtu murtahanan bi a’amali fala faqiro afaqaru minni. Allohumma la tusymit bi ‘aduwwi wala tasu’ bi shodiqi wala taj’al mushibati fi dini wala taj’alid dunya akbaro hammi wala tusalith ‘alayya man la yarhamuni ya hayyu ya qoyyum.
”Ya Allah, setiap pagi saya tak mampu menghindar dari apa yang saya benci, saya pun tak kuasa mendapatkan apa yang saya inginkan. Segala urusan ada di luar kekuasaan saya, diri saya tergadaikan dengan perbuatan saya, maka tidak ada yang lebih miskin dari saya.
Jangan Engkau beri kegembiraan musuh di atas penderitaan saya. Jangan Engkau jadikan cobaan saya dalam agama saya. Jangan Engkau jadikan urusan dunia sebagai kesusahan terbesar saya. Jangan Engkau jadikan orang yang tak mengasihani saya sebagai pemimpin saya. Ya Allah yang Maha Hidup dan Mengurus Segala Sesuatu.”
Imam Nawawi menyebutkan banyak zikir yang bisa dibaca saat waktu subuh atau pagi hari. Beberapa dzikiran tersebut bisa dijadikan bacaan harian yang berasal langsung dari Rasulullah.
Disebutkan dalam Al Azkar bahwa salah satu dzikir yang utama dibaca kala pagi hari adalah tasbih. Namun Hal tersebut berdasarkan perintah Allah dalam QS Thaha ayat 130
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit dan sebelum terbenam matahari”
Kalimat tasbih itu merupakan kalimat tayyibah yang ringan diucapkan, namun berat di timbangan.
Kalimat ini juga merupakan kalimat yang sangat dicintai oleh Allah. Barangsiapa banyak berdzikir dengan kalimat kecintaan Allah, maka Allah akan mencintainya pula.
Adapun redaksi kalimat tasbih yang berdasarkan riwayat hadis pada Shahih Muslim adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhānallāhi wa bi hamdih.
“Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya.”
Selain kaliamat tasbih, Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa dzikir yang utama dibaca di waktu pagi adalah sayyidul istighfar.
Yaitu raja dari semua macam doa dalam meminta ampun.
Adapun redaksi bacaan sayyidul istighfar adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
“Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa barangsiapa membaca sayyidul istighfar sebelum waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga.
Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (*)
Baca juga: 4 Pasangan Bukan Suami Istri Kepergok di Kamar Kos, Satpol PP Mojokerto Temukan Alat Isap Sabu-sabu
Baca juga: Ramalan Zodiak Menerawang Cinta Rabu 24 Februari 2021, Virgo Menyenangkan Pasangan, Aries Egois
Baca juga: Diduga Lakukan Pemerasan, Dua Anggota LSM di Sampang Diringkus saat Ngobrol dengan Korban di Cafe
Baca juga: Gelar Sidang Paripurna, Ketua Fraksi Gabungan DPRD Sumenep Akis Jasuli Sambut Baik Empat Raperda