Berita Pamekasan

Tarif Kencan PSK asal Bondowoso di Warkop Depan SMAN 3 Pamekasan Rp 250 Ribu, Sudah 5 Kali Dibooking

SJ menjajakan diri menjadi PSK di warung kopi remang-remang depan SMAN 3 Pamekasan. Tarif kencan yang dipatok untuk para pelanggannya Rp 250 ribu.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase Tribunnews.com dan TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Ilustrasi PSK dan SJ (kanan), pekerja seks komersial asal Bondowoso saat diinterogasi oleh Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Hasanurrahman (kiri) di ruang kerjanya, Kamis (4/3/2021). 

"Pengakuan SJ, orang yang sudah pakai jasanya baru 5 kali. Bookingan sebanyak itu selama kurang lebih sepekan tinggal di Pamekasan," kata Hasanurrahman kepada TribunMadura.com saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/3/2021).

Tak hanya itu, SJ juga menceritakan, ia rela bekerja sebagai PSK di Pamekasan demi menghidupi adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Perempuan kelahiran 2003 ini juga mengaku sudah tidak memiliki orang tua lagi, alias yatim piatu.

Kepada petugas Satpol PP, SJ berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Ia mengaku jera, setelah merasakan sensasi diamankan petugas Satpol PP Pamekasan.

"Pengakuan dia (SJ), kalau dipakai oleh yang membooking bilang tidak tahu, hanya bilangnya ke kami, lokasinya katanya jauh, namun bukan dipakai di hotel, melainkan di sebuah rumah," beber Hasanurrahman.

Menurut pria yang akrab disapa Ainur itu, SJ mengaku kepada dirinya belum bertunangan dan belum bersuami.

Selain itu, SJ juga mengaku terpaksa bekerja sebagai PSK karena ingin menghidupi dan membiayai sekolah adiknya di Bondowoso.

Kata Ainur, SJ di Pamekasan tinggal di rumah kos yang berlokasi di area Jalan Pintu Gerbang.

Ainur berjanji, ke depan akan lebih rutin melakukan patroli di sepanjang Jalan Pintu Gerbang Pamekasan, khususnya di warung kopi remang-remang yang berlokasi di sepanjang area Pasar 17 Agustus.

"Sesuai perintah Kasatpol PP, untuk patroli melakukan operasi harus lebih rutin, dan kami bilang siap. Pamekasan harus bebas dari bisnis prostusi dan penyedia jasa esek-esek," tegas Ainur.

Bahkan, lanjut Ainur, pihaknya tidak akan fokus melakukan operasi di area itu saja.

Melainkan akan berpindah-pindah ke lokasi lain yang dimungkinkan juga terindikasi terdapat oknum penyedia jasa esek-esek atau pun pelaku PSK.

Ia meminta bantuan kepada masyarakat Pamekasan agar tidak menutup informasi bila ada kegiatan dan perlakuan apapun yang menyimpang dari Perda Pemkab Pamekasan.

"Kami tidak akan fokus di lokasi itu saja. Kami akan berpindah-pindah melakukan operasi rutin ke beberapa wilayah yang terindikasi ada pelanggaran prostitusi. Kami juga butuh informasi dari masyarakat bila ada indikasi prostitusi segera laporkan ke kami," imbaunya.

Baca juga: Niatnya Mau Menolong Warga Desa Kandangan, Polisi di Kabupaten Kediri Malah Dibacok Orang Gila

Baca juga: Advokat DPC Peradi RBA Malang Noor Fajari Roziq Janji Akan Beri Bantuan Hukum Gratis ke Masyarakat

Baca juga: Disporabudpar Sampang Minta Pengelola Pantai Lon Malang Perbaiki Kerusakan Fasilitas Secara Mandiri

Baca juga: Polres Pamekasan Gelar Tes Kesamaptaan Jasmani, Jaga Kesehatan Anggota Agar Maksimal saat Bertugas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved