Berita Pamekasan
Tarif Kencan PSK asal Bondowoso di Warkop Depan SMAN 3 Pamekasan Rp 250 Ribu, Sudah 5 Kali Dibooking
SJ menjajakan diri menjadi PSK di warung kopi remang-remang depan SMAN 3 Pamekasan. Tarif kencan yang dipatok untuk para pelanggannya Rp 250 ribu.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - SJ tertunduk lemas setelah diamankan anggota Satpol PP Pamekasan, Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 21.51 WIB.
Ia diangkut ke mobil patroli Satpol PP, sewaktu duduk-duduk di warung kopi remang-remang depan SMAN 3 Pamekasan.
Dibawanya perempuan berusia 18 tahun itu ke Kantor Satpol PP Pamekasan, karena terbukti menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).
Baca juga: BREAKING NEWS - Viral Video Pria Tergeletak Bersimbah Darah di Bangkalan, Ada Luka di Bagian Perut
Baca juga: Pemerintah Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Keponakan Mahfud MD Beri Solusi
Baca juga: PPKM Mikro Efektif Tekan Penyebaran Covid-19, Masyarakat Kota Kediri Diminta Tetap Disiplin Prokes
Baca juga: Amalan Doa dan Dzikir yang Bisa Dilakukan Mulai Maghrib hingga Tengah Malam, Lengkap dengan Artinya
Saat diinterogasi oleh Hasanurrahman, Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, SJ menjawab segala pertanyaan sembari menunduk.
Selain itu, ia juga tampak meneteskan air mata.
Hasanurrahman mengatakan, diamankannya SJ oleh anggotanya karena terbukti melanggar peraturan daerah (Perda) Pemkab Pamekasan nomor 18 tahun 2014 tentang pelarangan adanya jasa pelacuran atau PSK di Pamekasan.
Kata dia, berdasarkan pengakuan SJ, ia tinggal di Pamekasan belum berangsur sepekan.
PSK asal Bondowoso ini juga mengaku tinggal di Pamekasan karena ikut sepupunya jualan kopi dan sayur di pasar.
Namun, disela-sela waktu senggangnya, SJ juga menjajakan diri menjadi PSK.
Sekali main, SJ mematok tarif terhadap pelanggannya, sebesar Rp 250 ribu.
Pengakuan SJ, biasanya ia mulai mangkal di warung kopi remang-remang depan SMAN 3 Pamekasan sedari pukul 21.00 WIB.
Praktik transaksi jasa esek-esek yang SJ lakukan hanya menunggu pelanggan kopi datang di warung tempat biasa ia mangkal.
Lalu bila ada yang mengajak SJ untuk melakukan hubungan intim, ia langsung mengiyakan.
Perempuan berambut ikal ini mengaku sama sekali tidak menjajakan jasa esek-esek dirinya melalui media sosial.