Berita Sumenep

Anggota DPRD Sumenep: Masyarakat Masalembu Minta Operasional KM Sabuk Nusantara 115 Tak Dihentikan

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep meminta dan mendesak soal penundaan KM Sabuk Nusantara 115 tujuan pulau Masalembu untuk tetap beroperasi.

TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
KM Sabuk Nusantara 115 

Reporter: Ali Hafidz Syahbana| Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath meminta dan mendesak soal penundaan KM Sabuk Nusantara 115 tujuan pulau Masalembu untuk tetap beroperasi.

Hal ini direspon, karena dikabarkan sebelumnya kapal penumpang yang dikenal tol laut tujuan pulau terluar ini, yakni Surabaya-Masalembu-Kalianget terancam untuk tidak beroperasi.

Darul Hasyim Fath mengatakan, sebagai satu-satunya kapal yang tersisa, kapal Sabuk Nusantara 115 memegang peran vital bagi denyut kehidupan masyarakat pulau Masalembu.

Baca juga: Pemkab Pamekasan akan Bangun 20 Toko Wira Usaha Milik Rakyat, Strategi Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat

Baca juga: Polres Jember Tangkap Lima Pengedar Sabu Seberat 178,55 Gram dari Madura di Lima Tempat Berbeda

Baca juga: Emosi Adi Pratama Memuncak saat Permintaan Tak Pernah Dituruti, Hingga Akhirnya Bunuh Ayah Kandung

Baca juga: Persebaya Pastikan Siap Gempur di Laga Kedua Grup C Piala Menpora 2021 Hadapi Madura United

"Maka atas nama masyarakat Masalembu sebagai konstituen saya, berharap seluruh pihak berwenang dalam hal ini jajaran Pelni dan Ditlala ke Menhub RI segera mengambil langkah untuk bisa mendorong proses operasi rute kepulauan tak terhenti," kata Darul Hasyim Fath saat dihubungi TribunMadura.com, pada Kamis (25/3/2021).

Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Sumenep ini menambahkan, bahwa jika benar kapal Sabuk Nusantara 115 berhenti. Maka akan mengganggu lalu lintas orang dan barang. 

"Jika Sabuk Nusantara 115 berhenti beroperasi, ini bisa menghambat lalu lintas orang dan barang dari pulau ke daratan," kata Legislator pulau Masalembu ini. 

Oleh karena itu Ketua Komisi I DPRD Sumenep ini mendesak, Kemenhub harus mengambil langkah taktis dan cerdas.

Jika tidak, kondisi akan membuat masyarakat Masalembu terisolasi. 

"Dan implikasi lainnya pulau Masalembu akan mengalami krisis sembako, apalagi ini jelang bulan Ramadhan," pungkasnya.

Dikabarkan sebelumnya, berdasarkan beredarnya surat dari VP Operasi Kapal Penumpang dan Perintis tertanggal 19 Maret 2021, perihal penundaan keberangkatan KM Sabuk Nusantara  115 dengan nomor suarat 03.19/04/S-B/012/2021 disebutkan berdasarkan surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, No.Ku.001/1/11/DA/2021 tgl 26 Februari 2021 terkait dengan perubahan/kekurangan pagu anggaran subsidi penugasan PT. Pelni  (Persero) 2021.

Maka dari salah satu poin tersebut, disampaikan bahwa KM Sabuk Nusantara 115 ditunda keberangkatannya di Surabaya, terhitung sejak pada tanggal 22 Maret 2021.

Setelah menyelesaikan pelayaran, voyage 05,2021 dan tidak ada kapal pengganti selama KM Sabuk Nusantara 115 ditunda keberangkatannya.

Baca juga: UPDATE Anak Bunuh Ayah Kandung di Dampit Malang, Pelaku Sempat Minta Uang Rp3 Juta Tapi Tak Dituruti

Baca juga: VIRAL di Medsos, Video Polisi Bekuk Komplotan Curanmor Mobil Pick Up di Malang, Tiga Pelaku Ditembak

Baca juga: Desa Wonocepokoayu dan Desa Kandangan di Lumajang Diguyur Hujan Es Sebesar Biji Jagung

Baca juga: Hendak Edarkan Sabu di Rumah, Tukang Las Ditangkap Polisi Kediri, Kedapatan Bawa 0,34 Gram Sabu

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved