Berita Sampang

Ini Penyebab Banjir Tahunan di Kabupaten Sampang, Pembangunan Floodway Terkendala Pembebasan Lahan

Pembebasan lahan oleh Pemkab Sampang harus disegerakan baru kemudian pembangunan fisik floodway di Kabupaten Sampang bisa segera direalisasikan. 

TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Debit air sungai Kemuning Kabupaten Sampang setelah meluap, Kamis (9/4/2020). 

Reporter: Fatimatuz Zahroh| Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa banjir tahunan di Kabupaten Sampang akibat meluapnya Sungai Kemuning akan diatasi dengan floodway.

Namun ternyata pembangunan floodway masih terkendala pembebasan lahan. 

Pembebasan lahan oleh Pemkab Sampang harus disegerakan baru kemudian pembangunan fisik floodway di Kabupaten Sampang bisa segera direalisasikan. 

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Sungai Waduk dan Pantai Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Pramono Hari Setyawan, Kamis (25/5/2021). Ia menegaskan bahwa pembebasan lahan di Sampang belum dimulai sehingga pembangunan fisik jalur banjir belum bisa direalisasikan.

Baca juga: Anggota DPRD Sumenep: Masyarakat Masalembu Minta Operasional KM Sabuk Nusantara 115 Tak Dihentikan

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Putih saat Berbuka Puasa, Salah Satunya Dapat Memaksimalkan Performa Fisik

Baca juga: Polres Jember Tangkap Lima Pengedar Sabu Seberat 178,55 Gram dari Madura di Lima Tempat Berbeda

Baca juga: VIRAL di Medsos, Video Polisi Bekuk Komplotan Curanmor Mobil Pick Up di Malang, Tiga Pelaku Ditembak

"Jadi masalahnya di Kabupaten Sampang, banjir tahunan, adalah akibat over-capacity dari Sungai Kemuning. Dari total kapasitas tampungan debit sungai 423 m3 per detik, saat ini yang mampu tertampung hanya 130 m3 per detik. Makanya meluber terus," katanya. 

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas SDA Jatim dan juga pihak terkait guna menambah kapasitas tampungan air sungai. Mulai dari normalisasi dan pengerukan. Namun kapasitas hanya bertambah sediki, menjadi 200 an meter kibik per detik. 

Sehingga jalan satu-satunya untuk mengatasi agar banjir tak terus terjadi setiap kali hujan deras di Sampang, adalah dengan membangun floodway. Perencanaan pembangunan floodway telah direncanakan sejak tahun 2017. Namun hingga saat ini realisasinya masih belum berjalan. 

"Butuh pembebasan lahan yang besar memang. Butuhnya sekitar Rp 253 an miliar. Pembebasan lahan itu kewenangannya kabupaten. Begitu pembebasan lahan selesai maka fisik bisa dibangunkan oleh Kementerian PU," tandasnya. 

Floodway yang yang akan dibangun rencananya adalah sepanjang 7 kilometer. Dengan floodway ini, akan diarahkan debit air menuju muara dan alirannya lebih besar. Namun hingga saat ini progres belum nampak. Sehingga Pemprov hanya bisa mendorong agar pembebasan lahan dipercepat. 

"Kalau kita, bergerak sesuai tupoksi. Kita sudah berusaha dengan menambah pompa pengendali dan berpartisipasi dalam normalisasi. Kalau pembebasan lahan itu kewenangannya daerah," tandasnya. 

Selain mempercepat pembangunan floodway, Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air telah membangun lima pompa banjir di Sampang yang saat ini di install ulang karena ada yang sistemnya terganggu.

Sebagaimana diketahui banjir tahunan di Kabupaten Sampang sudah berlangsung lama. Setiap hujan deras turun, maka sungai meluap dan menyebabkan rumah rumah warga terendam banjir.

Baca juga: Desa Wonocepokoayu dan Desa Kandangan di Lumajang Diguyur Hujan Es Sebesar Biji Jagung

Baca juga: Hendak Edarkan Sabu di Rumah, Tukang Las Ditangkap Polisi Kediri, Kedapatan Bawa 0,34 Gram Sabu

Baca juga: Ramalan Peruntungan Shio Besok, Jumat 26 Maret 2021: Babi, Monyet, Kerbau, Kambing Berpotensi Hoki

Baca juga: Persebaya Pastikan Siap Gempur di Laga Kedua Grup C Piala Menpora 2021 Hadapi Madura United

Simak berita lainnya terkait Sampang

Simak berita lainnya terkait Pemprov Jawa Timur

Simak berita lainnya terkait Madura

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved