Tak Sadar Dibuntuti, Pemuda Lumajang Terpaksa Pulang Jalan Kaki ke Rumah, Motornya Kena Razia Polisi

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Krisna terpaksa berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya.

Warga Kabupaten Lumajang itu menjadi satu di antara pelanggar yang terjaring razia knalpot brong.

Menjelang bulan Ramadan, operasi knalpot brong gencar dilakukan Satlantas Polres Lumajang.

Baca juga: Batik Toket Pamekasan Siap Go Internasional, Bupati Beber Strategi Sukseskan Promosi Batik Lokal

Baca juga: Disegel selama Tiga Pekan, RM Masakan Padang di Jalan Rajawali Sampang Kembali Dibuka, Ini Alasannya

Baca juga: Mayat Wanita di Penginapan Pantai Ngliyep Malang Ditemukan Kondisi Mata Terbuka, Ini Kronologinya

Sedikitnya, ada 32 sepeda motor dengan knalpot racing yang diamankan dari pengendara saat melintas di sekitaran kawasan Kota Lumajang.

Mereka yang terjaring razia itu langsung ditilang polisi.

Sebelum membawa motornya pulang, mereka harus mengganti knalpotnya.

Pemilik juga diminta mengganti onderdil yang tak sesuai spek dan wajib menujukkan surat-surat asli kendaraan.

Krisna, pemilik motor mengaku, diamankan polisi pada Sabtu (26/3/2021).

Waktu itu, dia yang baru saja berkendara dari kawasan kota hendak sampai rumah.

Baca juga: Ada TV, Kulkas, hingga Kompor Gas, Pemohon SIM di Polres Trenggalek Dapat Hadiah, Ini Caranya

Baca juga: Pembayaran Digital Bakal Diterapkan di Pamekasan, Pemkab Mulai Siapkan Tim Perumus Realisasi Program

Tanpa disadari, ternyata ia telah dibuntuti polisi.

Ia diamankan di gang rumahnya oleh polisi yang menyamar pakaian preman.

"Sudah dekat rumah saya dipecok (memotong jalur)," kata Khrisna, Rabu (31/3/2021).

"Terus motor saya dibawa ke polres karena knalpot motor brong," sambung dia.

Hal yang hampir sama juga dialami oleh Yongki.