Berita Pamekasan

Marak Aksi Terorisme di Indonesia, Tiga Bagian Ini Disebut Paling Berbahaya, Tim Infiltran Pertama

Kelompok teroris di Indonesia dinilai terorganisir dengan baik saat melakukan aksi terorisme.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HABIBUR ROHMAN
Petugas dari berbagai elemen diturunkan di area ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya Nomor-1 Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

"Tatkala teman-temanya ngebom di lapangan, tim media sosial langsung bergerak dengan seribu satu cara untuk memutar-balik fakta, mengaburkan fakta dan sebagainya," tambahnya.

"Masyarakat harus sadar ini, sebab cara mereka sangat licin, licik dan halus, bahkan seolah-olah mereka pro NKRI dan memang sebagian mereka merupakan aparatur negara, iki wes angel," lanjut pendiri dan Presiden pertama Ormas Jong Madura ini.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Firman ini, yang paling berbahaya dari organisasi teroris adalah tim infiltran, tim media sosia,l dan simpatisan.

"Tim infiltran bisa saja berseragam PNS, bahkan berseragam aparat keamanan, berteriak hidup NKRI sebagaimana kita, tapi sebetulnya mereka bagian organik dari kelompok teroris," duganya.

Kata Cak Firman, tim media sosial teroris adalah tim paling bahaya.

Sebab, para teroris itu akan mencuci otak masyarakat hingga banyak yang tidak percaya kepada pemerintah.

Sedangkan simpatisannya adalah masyarakat awam yang percaya kepada propagandis teroris terutama di media sosial.

"Sebetulnya simpatisan ini korban, namun satu digit lagi bisa menjadi bagian dari organisasi rahasia para penganut teologi maut anti kemajemukan itu, pungkas pendiri sekaligus Presiden Partai Rakyat Progresif pada tahun 1996 tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved