Berita Sampang

Ziarah Mengenang Gubernur Muhammad Nur, Emil Dardak: Saatnya Madura Punya Rumah Sakit Rujukan

Dalam rangka peringatan ke-80, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan ziarah ke makam Raden Panji Haji Muhammad Nur

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
ZIARAH KUBUR : Suasana saat Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat ziarah ke makam Raden Panji Haji Muhammad Nur, Gubernur Jawa Timur periode 1971–1976, berlokasi di Kelurahan Rong Tengah, Kabupaten Sampang, Madura di tengah peringatan ke-80, Provinsi Jawa Timur, Rabu (8/10/2025) 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dalam rangka peringatan ke-80, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan ziarah ke makam Raden Panji Haji Muhammad Nur, Gubernur Jawa Timur periode 1971–1976, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan kepada salah satu tokoh pembangunan Jawa Timur yang dikenal visioner dan memiliki tekad kuat untuk memajukan wilayah Madura.

Dipimpin Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, rombongan tiba di makam Raden Panji Haji Muhammad Nur tepatnya, Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang sekitar 08.00 wib.

Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa, ziarah ini merupakan amanah langsung dari Gubernur Jawa Timur untuk mengenang sosok almarhum Muhammad Nur sebagai pemimpin yang meninggalkan warisan besar, terutama gagasan monumental pembangunan Jembatan Suramadu.

"Beliau memiliki tekad luar biasa bahkan bersumpah agar Jembatan Suramadu bisa terwujud," ujarnya.

"Menariknya, di akhir hayatnya, jenazah beliau menuju peristirahatan terakhir melewati jembatan itu seolah menjadi simbol nyata dari perjuangan dan cita-citanya," imbuhnya.

Momen ziarah tersebut juga menghadirkan kesan personal bagi pria yang akrab disapa Emil Dardak itu, sebab keluarganya dahulu turut berperan dalam pembangunan infrastruktur jalan di Jawa Timur, termasuk proyek Jembatan Suramadu.

"Bagi saya pribadi, ini bukan sekadar penghormatan sejarah. Keluarga saya pernah menjadi bagian dari pembangunan jalan dan jembatan, termasuk Suramadu. Jadi, ada kebanggaan tersendiri mengenang sosok beliau," ungkapnya.

Selain mengenang jasa almarhum, ziarah ini juga menjadi momentum untuk meneguhkan kembali semangat pembangunan Madura.

Meskipun akses antarwilayah kini lebih terbuka dengan adanya Jembatan Suramadu, tantangan pembangunan masih besar.

"Tantangan belum selesai. Masyarakat Madura masih membutuhkan akselerasi pembangunan yang lebih holistik, bukan hanya fisik, tetapi juga sosial dan ekonomi," terangnya.

Salah satu wujud nyata keberlanjutan visi almarhum Gubernur Muhammad Nur adalah pembangunan Rumah Sakit Muhammad Nur yang kini memasuki tahap akhir.

Rumah sakit tersebut dirancang sebagai rumah sakit rujukan provinsi di wilayah Madura, guna menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Dengan hadirnya rumah sakit tersebut yang berlokasi di Pamekasan itu, diharapkan masyarakat Madura tak lagi harus dirujuk ke Surabaya untuk mendapatkan layanan medis lanjutan.

"Sebagaimana Madiun memiliki RS Dr. Soedono dan Malang memiliki Dr. RS Saiful Anwar, kini sudah saatnya Madura memiliki rumah sakit rujukan sendiri," tuturnya

"Ini kebanggaan bagi masyarakat Madura, sekaligus bentuk penghormatan kepada Bapak Muhammad Nur," tambahnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved