Berita Madura

Pengakuan Pria Sumenep Bunuh Siswa SD di Pamekasan, Awalnya Ingin Potong Lengan Tangan Ayah Korban

Rencana pembunuhan yang akan dilakukan UA terhadap Karimullah (58), warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura terungkap.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNMADURA.COM/Kuswanto Ferdian
UA (pelaku pembunuhan anak di bawah umur: tengah) asal Sumenep saat memperagakan adegan ketika hendak membunuh korban, Senin (5/4/2021) 

Reporter: Kuswanto Ferdian I Editor: Pipin Tri Anjani

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Rencana pembunuhan yang akan dilakukan UA (20) terhadap Karimullah (58), warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura terungkap.

Sebelum memutuskan membunuh AATA (9), pria asal Kabupaten Sumenep itu, terlebih dahulu berniat ingin membunuh ayah korban.

Namun kalap, pada akhirnya UA tega membunuh anak Karimullah yang masih duduk di bangku SD saat tertidur lelap di dalam kamarnya, Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 23.45 WIB.

Seusai melakukan rekonstruksi pembunuhan di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan pada Senin (5/4/2021) kemarin, UA sempat bercerita kepada TribunMadura.com.

Awalnya ia mengaku berniat ingin membunuh ayah korban.

Rencananya, ayah korban akan dilukai sedikit lehernya menggunakan samurai yang ia bawa.

Baca juga: Kasus TBC di Sumenep Rangking Pertama di Jatim, Pada Tahun 2020 Ditemukan 1.667 Kasus

Baca juga: Bunuh Bocah SD di Pamekasan, Pria Sumenep Akui Menyesal, Saat Ditebas Samurai Korban Sempat Bangun

Lalu akan dipotong lengan kirinya, dan akan disobek sedikit mulutnya.

Setelah itu, UA juga berencana akan mengeluarkan dua bola mata ayah korban.

Menurut UA, samurai berukuran 108 cm yang ia pakai untuk menghabisi nyawa bocah yang masih duduk di bangku SD itu, awalnya akan dipakai untuk menghabisi nyawa ayah korban.

Samurai itu ia beli kepada seseorang di luar Pulau Madura melalui via online seharga Rp 2.5 juta.

"Yang beli samurai itu sekitar tujuh bulan lalu. Awalnya dibuat pajangan saja di rumah," kata UA.

UA mengaku tidak tega sewaktu ingin membunuh anak korban.

Sebab, bukan anak korban yang menjadi sasarannya. Melainkan ayah korban.

Kini UA mengaku menyesal karena telah membunuh anak-anak yang tidak bersalah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved