Berita Bangkalan
Terungkap Sebab Lubang Misterius di Kaca Toko Milik Anggota DPRD Bangkalan, Ini Hasil Forensiknya
Toko milik anggota DPRD Bangkalan diduga ditembak seseorang tak dikenal. Kasir toko mengalami luka di pelipis akibat serpihan kaca.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Masyarakat di sekitar Toko Al Ummah, Jalan Raya Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, dihebohkan dengan lubang menyerupai bekas peluru di kaca toko, Rabu (5/5/2021) sore.
Bahkan, seorang kasir toko itu dilarikan ke IRD RSUD Syamrabu Bangkalan karena mengalami luka di pelipis akibat serpihan kaca.
Hingga dua pekan berselang, polisi belum menemukan proyektil yang diduga menyebabkan lubang pada kaca di dekat kasir toko.
Satreskrim Polres Bangkalan menerjunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim guna menganalisa lubang kaca toko milik anggota DPRD Bangkalan, H Abd Aziz tersebut.
“Setelah kejadian, dua hari dua malam kami mencari proyektil. Karena kabarnya kan ramai ada penembakan, ada lobang," kata Kasareskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo kepada Surya ( grup TribunMadura.com ) di Mapolres Bangkalan, Rabu (19/5/2021).
"Namun kami tidak menemukan (proyektil),” ungkap dia.
Ia menjelaskan, hasil analisa Tim Labfor Polda Jatim menyebutkan, lubang diketahui berbentuk horisontal, memiliki panjang 8 milimeter pada bagian atas-bawah dan pada sisi kanan-kiri sepanjang 13,5 milimeter.
“Kalau peluru, lobangnya kan bulat. Jika berukuran 8 milimeter, semuanya 8 milimeter. Saya mendampingi langsung ketika (Tim Labfor Polda Jatim) menganalisa lobang,” jelas Sigit.
Keraguan pihak kepolisian bahwa lobang pada diakibatkan terjarangan peluru juga mengacu pada hasil swab terhadap lobang dengan menggunakan cairan berbahan kimia.
Pengujian tersebut tidak menemukan bekas logam timah ataupun tembaga.
Sigit menerangkan, peluru yang digunakan dari senjata api jenis revolver proyektilnya berbahan timah.
Sedangkan peluru dari senjata api jenis FN proyektilnya berbahan tembaga.
“Kami juga tidak menemukan dari dua bahan itu. Disimpulkan sementara, yang bentur kaca itu bukan proyektil dari senjata api. Namun kami masih menunggu hasil resmi dari labfor,” terangnya.
Dugaan kaca ditembus peluru semakin kabur setelah pihak kepolisian menggali keterangan dari kasir toko yang menjadi korban serpihan kaca, Murni (25). Korban menjelaskan bahwa dirinya tidak mendengar suara letusan seperti halnya suara dari senjata api.
“Sementara ini masyarakat terbawa opini awal bahwa telah terjadi penembakan. Kami tidak berani menyimpulkan, kami menganalisa bersama ahli balistik dan itulah fakta yang ada. Jadi yang jelas bukan proyektil dari senjata api,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)