Berita Sampang

TKI asal Sampang Tak Perlu Isolasi di Gedung BLK, Tapi Wajib Isolasi Mandiri dengan Prokes Ketat

Lonjakan kepulangan TKI asal Sampang Madura membuat Pemkab Sampang mengubah kebijakan isolasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Sampang.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Syamsul Arifin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (23/6/2021). 

Reporter: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang, Madura, terus berdatangan dari negara perantauannya.

Bahkan, jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang telah pulang ke kampung halamannya telah merangkak ke angka 2 ribu orang.

Para TKI asal Kabupaten Sampang itu diharuskan menjalani isolasi secara mandiri.

Sebelumnya, Pemkab Sampang memberikan kebijakan agar pejuang devisa itu diisolasi minimal tiga hari di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Sampang sebelum pulang ke rumah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan DPMPTSP dan Naker Sampang, Agus Sumarso mengatakan, memang sebelumnya para TKI harus diisolasi di Gedung BLK Sampang guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Dinkes Ungkap Sebab Ratusan Anak di Kota Malang Positif Covid-19, Tempat Bermain Jadi Sorotan

Namun, rencana itu diurungkan, melihat jumlah TKI yang dipulangkan dari negara perantauannya membludak, sehingga membuat gedung BLK tidak mampu membendungnya.

"Gedung BLK hanya mencukupi sekitar 50 orang, sedangkan jumlah TKI pertanggal mulai 30 April 2021 sampai 9 Juni 2021 mencapai 1997 orang," ujarnya, Rabu (23/6/2021).

"Maka dari kemarin. tim memutuskan untuk sama-sama diisolasi mandiri dengan penjagaan ketat dari pihak terkait," imbuhnya.

Ia menegaskan, dengan keputusan yang diambil sudah melalui pertimbangan matang karena sebelumnya para TKI sudah dipastikan negatif dari covid-19.

Menurutnya para TKI sudah menjalankan isolasi di Asrama Haji Surabaya selama tiga hari saat proses pemulangan dijalani.

Tidak hanya itu, Tes Swab PCR juga dilakukan oleh petugas setempat, jadi bagi TKI yang diketahui positif Covid-19 akan menjalani perawatan di Surabaya hingga sembuh.

Baca juga: RSUD Dr H Moh Anwar Sumenep Tiadakan Jam Besuk Pasien, Imbas Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan

"Untuk TKI yang kondisinya negatif langsung kami jemput dengan bus," pungkasnya.

Untuk diketahui, dari ribuan TKI yang dipulangkan, mayoritas dari Malaysia dan asalnya tersebar di seluruh kecamatan se Kabupaten Sampang.

Namun, jumlah TKI terbanyak berada di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Sokobanah 457 orang, Ketapang 380 orang, dan Karang Penang 265 orang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved