Berita Surabaya
Banyak Pengendara Motor Nyasar Masuk Jalan Tol Akibat Google Maps, Polisi Berikan Tips Aman
Insiden kendaraan selain mobil dan truk memasuki jalan raya bebas hambatan atau jalan tol, terbilang berulang.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Luhur Pambudi
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Insiden motor yang memasuki jalan tol kerap terjadi.
Ternyata banyak faktor yang mempengaruhi.
Satu di antaranya adalah karena penggunaan peta digital seperti Google Maps.
Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim menyebut insiden kendaraan selain mobil dan truk memasuki jalan raya bebas hambatan atau jalan tol, terbilang berulang.
Terlepas dari kasus yang tidak terpantau oleh pihak kepolisian atau petugas pengelola tol.
Sepanjang tahun 2021, kurun waktu Januari hingga Juli, diperkirakan ada belasan kasus motor melenggang masuk ke jalan tol, yang pernah ditangani anggota Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim.
Baca juga: Sopir Ambil HP di Dashboard, Mobil Mitshubitsi Gladies Tabrak Pembatas Jalan Tol Penompo Mojokerto
Kasus yang paling sensasional, justru kendaraan roda tiga; becak, berpenumpang penuh, terpantau pengendaraan lain, melenggang masuk jalan Tol Surabaya-Gresik, Sabtu (15/5/2021) silam.
Penyebab yang paling sering karena tersesat akibat penggunaan yang salah fitur penunjuk jalan berbasis aplikasi ponsel.
Oleh karena itu, Kepala Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi memberikan sejumlah tips aman berkendara memanfaatkan teknologi digital penunjuk arah.
Dwi menerangkan, pihaknya tidak melarang masyarakat pengendara memanfaatkan kemudahan aplikasi ponsel penunjuk arah saat berkendara.
Namun penggunaan teknologi tersebut harus tetap mematuhi prosedur cara pakai secara benar dan aman.
Yakni tidak menggunakan fitur penunjuk arah dalam ponsel secara bersamaan, seraya memegang kendali setir kemudi selama berkendara.
Lantaran perilaku tersebut dapat memecah konsentrasi selama berkendara dan berpotensi menyebabkan kecelakaan pada diri sendiri maupun pengendara lain.
Kemudian, pastikan memilih fitur penunjuk arah sesuai dengan jenis kendaraan yang dipakai.
Jikalau meninjau kasuistik pengendara motor tersesat dalam video tersebut, diperkirakan si pengendara salah memilih fitur pemandu arah yang sesuai jenis kendaraan yang sedang dipakai.
"Tipsnya kan di-google map ada pilihan atau opsi lewat jalan tol. Jadi pakai opsi opsi seperti itu," katanya saat dihubungi TribunMadura.com, Rabu (11/8/2021).
Kemudian, selama melintas pengendara wajib memperhatikan marka penunjuk jalan yang ada.
Dwi berharap masyarakat juga harus memahami kesesuaian penunjukkan arah dari aplikasi ponsel, dengan kontur karakteristik realitas jalanan sesungguhnya.
Sehingga pengendara bisa memastikan kecocokan jalan secara tepat dan presisi.
Belum lagi salah dan kabur, yang berpotensi menyesatkan pengendara.
"Bisa jadi karena plang (penunjuk jalan minim). Kan orang luar kota kan kadang tidak tahu. Biasanya gitu kalau masuk tol. Kurang paham," pungkasnya.