Berita Bangkalan
Mewarnai Merah-Putih, Tanamkan Jiwa Nasionalisme Siswa SD Bangkalan Kala Kerinduan Belajar di Kelas
Penggalan lirik lagu berjudul Bendera karya grup band Cokelat menjadi pelecut semangat Jumaliah (26), guru kelas 3 UPTD SD Negeri 7 Jaddih, Bangkalan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Keterbatasan aktivitas di tengah kondisi PPKM akibat pandemi Covid-19 tidak serta merta memudarkan semangat para tenaga pendidik di Kabupaten Bangkalan turut berpartisipasi pada momen Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia (RI).
Dalam situasi dan kondisi apapun, jiwa nasionalisme harus tetap ditanam hingga terpatri dalam diri setiap siswa.
‘...Biar saja ku tak setegar batu karang, tapi selalu ku coba melindungimu, biar saja ku tak seharum bunga mawar tapi selalu ku coba untuk mengharumkan mu....’
Penggalan lirik lagu berjudul Bendera karya grup band Cokelat itu menjadi pelecut semangat Jumaliah (26), guru kelas 3 UPTD SD Negeri 7 Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan untuk berpartisipasi mengisi momen Kemerdekaan RI.
Ia membuat video berdurasi 3:47 menit tentang kegiatan 13 siswanya mewarnai, mengibarkan, hingga memberikan pemahaman tentang arti penting Merah-Putih pada bendera RI.
“Saya berpikiran sederhana saja, ingin berpartisipasi meski tidak muluk-muluk untuk anak didik seusia mereka. Dengan keterbatasan waktu dan kondisi seperti saat ini, kami bisa melakukan meski hanya dengan mewarnai Merah-Putih,” ungkap Jumaliah kepada TribunMadura.com, Minggu (15/8/2021).
Ia menjelaskan, anak seusia siswa kelas 3 belum mengerti sepenuhnya tentang Bendera Merah-Putih yang setiap hari mereka lihat di sekolah, di dalam kelas, maupun di dalam buku pelajaran.
Meskipun dengan kegiatan sederhana, lanjut perempuan asal Desa Jaddih, Kecamatan Socah itu, namun setidaknya tetap bermakna.
Seperti pada lagu Band Cokelat, bahwa Merah itu harus bersikap berani dan Putih itu suci.
“Saya ingin menanamkan sikap berani yang positif terhadap jiwa anak-anak dan memiliki hati yang suci sebagai pribadi. Dengan harapan, kelak mereka bisa menularkan ke ruang lingkup yang lebih luas,” jelasnya.
Selain mewarnai, dalam video tersebut juga menggambarkan kerinduan para siswa untuk kembali bersekolah.
Hal itu dijelaskan Jumaliah sebagai bentuk respon atas keinginan siswa serta orang tua yang ingin anak-anak kembali beraktifitas di sekolah.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Zainul Qomar mengungkapkan, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hingga saat ini belum bisa dilakukan kendati dalam sepekan terakhir Bangkalan sudah terbebas dari zona merah Covid-19.
“Kita masih berada pada Level 4 PPKM, nanti apabila sudah naik di Level 3 barulah bisa menerapkan kegiatan PTM. Di bawah sudah semua karena kami sudah dua kali melakukan uji coba PTM,” ungkap Qomar kepada TribunMadura.com.