Breaking News

Berita Malang

Belum Terima Bansos, Sopir Mikrolet Tagih Bantuan ke Pemkot Malang, Tuntut Tak Ada Sistem Pendataan

Puluhan sopir angkot mikrolet di Kota Malang menagih janji bantuan sosial kepada Pemkot Malang.

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/M RIFKY EDGAR
Puluhan sopir mikrolet di Kota Malang melakukan audiensi untuk tagih janji Bansos ke Pemerintah Kota Malang di Balaikota Malang, Selasa (24/8). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Puluhan sopir angkot atau mikrolet di Kota Malang mendatangi kantor Balai Kota Malang untuk menagih janji bantuan sosial ( bansos) yang belum mereka terima, Selasa (24/6).

Di sana, mereka melakukan audiensi dengan Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso yang didampingi langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Heru Mulyono.

Para sopir mikrolet dari Serikat Sopir Indonesia (SSI) dalam kesempatan itu menanyakan terkait bansos, mengingat pada tahun 2020 lalu, para sopir ini juga telah menerima bansos dari pemerintah.

"Jaring pengaman sosial (JPS) yang seharusnya kami terima ini tidak cepat digelontorkan. Dalam kenyataannya masih terkesan lambat," ucap Khabibi sekretaris SSI Malang.

Pemkot Malang pun hingga kini masih melakukan pendataan terkait dengan jumlah sopir mikrolet di Kota Malang.

Data yang ada selama ini di Dishub maupun di Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang masih terkait dengan data lama hasil pendataan pada tahun lalu.

Para sopir pun meminta agar nantinya Pemkot Malang tidak memakai data tersebut untuk menyalurkan bansos.

Akan tetapi memakai data terbaru, yang saat ini juga sedang dilakukan pendataan oleh SSI Malang maupun paguyuban sopir mikrolet di Kota Malang.

"Hasil audiensi tadi, Pemkot bersepakat menerima data mentah dari kami. Biar nanti divalidasi lagi siapa-siapa yang akan menerima bansos ini," ucapnya.

Dari data SSI Malang, total ada 1.900 sopir yang ber-KTP kota Malang.

Data itu yang akan diberikan ke Pemkot agar penyaluran bansos senilai Rp 300 ribu bisa segera tersalurkan.

"Dari kami maupun dari paguyuban, nanti akan kami serahkan datanga. Karena ini juga untuk menunjang ekonomi para sopir di tengah pandemi Covid-19 ini," ucapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan, bahwa bansos yang nantinya diterima para sopir ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang senilai Rp 200 ribu dan dari APBD Kota Malang senilai Rp 100 ribu.

Para sopir nanti akan mendapatkan bansos tersebut senilai Rp 300 ribu.

"Nanti biar kami terima dulu datanya. Sekalian kami validasi dan verifikasi, mana-mana yang berhak mendapatkan bansos ini," ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved