Berita Malang
Belum Terima Bansos, Sopir Mikrolet Tagih Bantuan ke Pemkot Malang, Tuntut Tak Ada Sistem Pendataan
Puluhan sopir angkot mikrolet di Kota Malang menagih janji bantuan sosial kepada Pemkot Malang.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Dari hasil validasi tersebut, nanti akan terlihat para sopir yang berhak menerima bansos maupun yang tidak berhak mendapatkan bansos.
Karena dalam penyaluran bansos ini kata Erik harus sesuai dengan program dalam JPS.
"Kami ini berbasis NIK melalui aplikasi kami siBansos. Misalkan ada yang sudah menerima melalui program lain, jadi ya tidak bisa menerima bansos untuk sopir ini," ucapnya.
Validasi yang dilakukan ini juga untuk mengupdate data-data sopir di Kota Malang.
Serta juga untuk melihat keaktifan para sopir maupun adanya sopir mikrolet yang telah tutup usia.
"Kami akan mencari sebanyak-banyaknya dulu by name by address. Maka dari itu kami perlukan bank data agar semua elemen dapat terwadahi," tandasnya.
Seperti diketahui, pada 2020 lalu, sekitar 900 sopir mikrolet di Kota Malang telah menerima bansos dari pemerintah.
Diprediksi saat ini terjadi penurunan jumlah sopir mikrolet di Kota Malang.
Mekanisme penyaluran bansos ini, nantinya data dari paguyuban sopir akan divalidasi ke Pemkot Malang dan kemudian dibawa ke Pemprov Jatim.