Berita Bangkalan

Kabupaten Bangkalan Terapkan PPKM Level 3, Dinas Pendidikan Siapkan Konsep Pembelajaran Tatap Muka

Dinas Pendidikan Bangkalan tengah mempersiapkan konsep pembelajaran tatap muka yang siap dilaksanakan dalam waktu dekat.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Uji coba Pembelajaran Tatap Muka pernah dilakukan Dinas Pendidikan Bangkalan, Senin (31/5/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALANDinas Pendidikan Bangkalan tengah mempersiapkan konsep pembelajaran tatap muka (PTM), menyusul keputusan pemerintah memperpanjang masa PPKM Level 3 dan 4 di sejumlah daerah di Pulau Jawa-Bali mulai 24-30 Agustus 2021.

Bersama 17 kabupaten/kota di Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan saat ini berada di PPKM Level 3.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 35 Tahun 2021, ditandatangani Mendagri Tito Karnavian pada Senin (23/8/2021).

Salah satu poin dalam PPKM Level 3 menyebutkan, pembelajaran dapat dilakukan melalui PTM terbatas bisa dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa dalam setiap kelas.

Kondisi ini tentu saja disambut baik seorang ibu rumah tangga, Ny Tutik Herawati (41), warga Desa/Kecamatan Socah.

Baca juga: Inilah Daftar Wilayah di Jawa Timur yang Terapkan PPKM Level 4, 3, dan 2 hingga 30 Agustus 2021

Apalagi, informasi Dinas Pendidikan Bangkalan tengah mempersiapkan konsep PTM dalam waktu dekat.

“Anak-anak sudah rindu belajar di kelas, kami selaku orang tua juga rindu dengan metode pembelajaran tatap muka di kelas,” ungkap Ny Tutik Herawati (41) kepada Surya ( grup TribunMadura.com ), Selasa (24/8/2021).

Ia mengaku, sangat prihatin dengan sistem pembelajaran secara online atau daring selama ini.

Menurut ibu dengan dua anak itu, imbas dari pembelajaran daring telah membentuk perilaku anaknya menjadi pemalas.

“Anak-anak menjadi lebih malas untuk membaca, maunya secara instan. Dengan sistem pembelajaran secara daring, mereka bukan semakin pintar tetapi semakin bodoh," ungkap dia.

"Anak-anak menjadi kurang paham karena penjelasan melalui ponsel terbatas, 5 menit selesai,” tutur Tutik.

Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER - Pembacokan di Depan Kantor Polisi hingga Teror Monyet Liar di Pamekasan

Sistem pembelajaran daring, lanjutnya, semakin pelik karena dirinya tidak mampu berbuat banyak untuk mengembangkan potensi anak-anaknya.

Selain karena pekerjaan sebagai ibu rumah tangga menjadi terbengkalai, ia tidak menguasai metode pembelajaran layaknya seorang guru.

“Jadinya malah menguras emosi. Saya hanya bisa menjelaskan kepada anak sebatas apa yang saya peroleh di sekolah dulu," katanya.

"Pastinya kan ada pergeseran baik secara keilmuan maupun metode pembelajarannya,” tegasnya.

Ia berharap, penerapan PTM bisa segera dilakukan dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Sehingga anak-anak bisa aman dan nyaman kembali belajar tatap muka di kelas.

“Anak-anak sudah divaksin, begitu juga para guru. Kami malah bersyukur anak-anak bisa kembali belajar di kelas,” pungkas alumni SMP 1 Negeri Socah itu.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Bangkalan telah menggelar uji coba selama dua minggu pelaksanaan PTM jenjang Paud, SD/MI, hingga SMP/MTs yang dimulai Senin (31/5/2021).

Namun hal itu kemudian terlaksana hanya satu minggu lantaran terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kecamatan Arosbaya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Zainul Qomar mengungkapkan, konsep awal PTM yang tengah dipersiapkan saat ini meliputi pembagian tiga kelompok belajar dengan komposisi 25 persen siswa dari total jumlah siswa di setiap kelas.

“Dalam seminggu apa harus dua kali apa satu kali, termasuk rencana penerapan satu jam pembelajaran setiap kelompok tanpa jam istirahat. Konsep awalnya seperti itu tetapi masih kami kaji karena petunjuk teknisnya belum ada,” ungkap Qomar.

Namun, lanjutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan telah memberikan imbauan kepada semua lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD, SD, dan SMP agar mempersiapkan sarana dan prasarana terkait PTM.

“Jika sewaktu-waktu ada imbauan PTM dibuka, menunggu gong nya saja. PTM rencananya digelar serentak karena kita sudah zona orange Covid-19. Namun kami harus lapor terlebih dulu kepada Bapak Bupati, jika kami telah siap makan akan dibuka (PTM),” pungkas mantan Camat Blega itu.

Sekedar diketahui, update Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Bangkalan sejak 9 Agustus 2021 hingga saat ini menunjukkan, 18 kecamatan berstatus zona orange atau beresiko sedang tingkat penyebaran Corona. Artinya, Bangkalan telah terbebas dari zona merah atau beresiko tinggi tingkat penyebaran Covid-19.

Sedangkan Status Terkini Covid-19 Kabupaten Bangkalan dalam tiga hari terakhir, total kasus baru atau penularan terdata sejumlah 40 orang dengan rincian 31 orang terjadi kontak dan 9 orang lainnya dinyatakan bergejala.

Total kasus sembuh terdata sejumlah 36 orang, total jumlah kasus kematian dalam tiga hari terakhir sejumlah 13 orang, sedangkan kasus aktif atau belum sembuh hingga Selasa (24/8/2021) menyisakan 138 orang. (edo/ahmad faisol)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved