PWNU Jatim Keluarkan Sikap Resmi, Nyatakan Dukung Pelaksanaan Muktamar NU pada 17 Desember 2021

PWNU Jatim secara resmi mengambil sikap dalam gelaran Muktamar NU dipercepat pada 17 Desember 2021 mendatang.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ahmad Fahrur Rozi 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - PWNU Jatim secara resmi mendukung gelaran Muktamar NU dipercepat pada 17 Desember 2021, sesuai dengan perintah dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Surat perintah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dinilai merupakan keputusan yang harus dijalankan.

Sikap resmi kalangan NU Jatim itu telah dituangkan dalam surat keputusan yang ditandatangi oleh jajaran PWNU.

Jajaran PWNU yang mendukung di antaranya, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansyur, Katib Syuriah KH Syafrudin Syarif, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Sekretaris Prof Akh Muzakki.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ahmad Fahrur Rozi membenarkan surat keputusan tersebut.

Menurutnya, hal itu didasarkan pada sejumlah pertimbangan.

Baca juga: Muktamar NU ke-34 Digelar pada 17 Desember 2021, PWNU Jatim Nyatakan Siap Sukseskan Pelaksanaannya

"Kita memandang bahwa pemimpin tertinggi itu adalah Rais Aam," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi, Minggu (28/11/2021).

Dalam salinan surat yang didapatkan, ada dua poin pernyataan. Di antaranya, memang mendukung penuh surat perintah Rais Aam PBNU yang sebelumnya telah dikeluarkan.

Surat itu diakui keabsahannya lantaran sesuai dengan kewenangan dan tugas yang melekat pada jabatan Rais Aam sebagaimana diatur dalam pasal 14 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama dan pasal 58 ayat (1) dan (2) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.

Disisi lain pada poin kedua, PWNU juga mendorong pengurus pada jajaran tanfidziyah PBNU, termasuk panitia pengarah dan pelaksana Muktamar NU ke-34 untuk segera meningkatkan komunikasi organisasi ke jajaran syuriyah PBNU.

Hal itu penting, guna menjaga kebersamaan dan keutuhan organisasi dalam menjalankan tugas organisasi, khususnya terkait dengan terlaksananya muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama.

Menurut Gus Fahrur, penundaan Muktamar dirasa tidak relevan jika harus kembali dilakukan. Sebab, sudah setahun lamanya Muktamar ditunda.

Sehingga, pihaknya juga menyambut positif kepastian pelaksanaan sebagaimana dalam surat perintah Rais Aam PBNU.

Gus Fahrur tak memungkiri dinamika memang sempat terjadi. Namun, surat perintah dari Rais Aam dinilai sudah merupakan komando tertinggi.

Ia lantas mengibaratkan seperti pondok pesantren. Dimana ada Pengasuh dan Kepala Pondok. Sebagai pemimpin tertinggi, perintah dari Rais Aam harus dilaksanakan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved