Sejarah
Hidupnya Tak Diharapkan, Ken Arok Justru Menjelma Menjadi Raja Singasari Berkat Keris Mpu Gandring
Kisah Ken Arok semasa kecil yang hidupnya tak diinginkan, menjelma menjadi pendiri Kerajaan Singasari. Kisahnya penuh dengan lika-liku
Dibuang oleh orangtuanya, bayi Ken Arok ditemukan oleh seorang pencuri bernama Lembong.
Ken Arok pun tumbuh menjadi seorang pencuri, juga gemar berjudi hingga membuat Lembong memiliki banyak hutang.
Merasa terbebani, Lembong akhirnya mengusir Ken Arok. Ini membuat Ken Arok harus berkelana.
Dalam perjalanannya, Ken Arok bertemu dengan Bango Samparan, seorang penjudi dari desa Karuman (Garum, Blitar), yang kemudian mengangkatnya menjadi anak.
Tetapi, Ken Arok kembali memilih berkelana setelah melihat kelima anak Bango Samparan cemburu kepadanya.
Sebelum meninggalkan Bango Samparan, Ken Arok telah dikenal anak begal dan biang kerok di Tumapel.
Ken Arok muda dianggap sebagai 'Robin Hood' di masa tersebut.
Ia adalah pemimpin begal yang meresahkan para pejabat Tumapel yang saat itu dengan sewenang-wenang memberlakukan penarikan upeti kepada rakyat.
Uang upeti itulah yang menjadi incaran Arok muda untuk dirampok.
Berita tentang kejahatan Ken Arok sampai pula ke Kerajaan Daha membuat orang-orang di sana mencarinya dengan maksud untuk mengusirnya.
Ken Arok yang diburu prajurit akhirnya pergi dari pertapaan di Mandala ke Gunung Pustaka.
Setelah berkelana terus menerus, Ken Arok mendapat ilham untuk pergi ke Gunung Lejar, dalam persembunyian itu Ia mendengar keputusan Dewa, bahwa ia ditetapkan menjadi raja yang akan menguasi Pulau Jawa.
Nama Gunung Lejar sebagai tempat pemujaan disebut dalam Prasasti Katiden, 1395, dikeluarkan oleh Raja Wikramawardhana.
Baca juga: Keris Sakti dalam Sejarah yang Dianggap Gagal, Habisi Banyak Nyawa, Padahal Ritualnya Seperti ini
Rangkaian peristiwa itu pun akhirnya mengantarkan Ken Arok pada pertemuannya dengan Mpu Lohgawe.
Lohgawe mengangakatnya menjadi anak, dan dialah yang membawa Ken Arok menuju Tumapel, kemudian menjadi abdi Tunggul Ametung.