Berita Sumenep
Beroperasinya 3 Kapal Tongkang di Pelabuhan Talango-Sumenep, Dapat Atasi Antrean, Ini Kata Pengusaha
Dengan adanya 3 unit sekaligus maka akan menjadi solusi mengantisipasi antrian panjang yang menjadi problema di pelabuhan talango-kalianget itu
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pengusaha mudaasal Kecamatan Talango, H. Sanusi SH menilai tiga trayek kapal tongkang dianggap sangat optimal atasi kemacetan di penyebrangan pelabuhan Talango-Kalianget, Sumenep.
Sanusi menambahkan, di setiap harinya hanya ada dua kapal tongkang yang beroperasi. Dengan adanya 3 unit sekaligus maka akan menjadi solusi mengantisipasi antrian panjang yang menjadi problema di pelabuhan talango-kalianget itu.
"Sebenarnya penyebab kemacetan itu ada banyak hal, dan seakan-akan tumpuannya ke pihak tongkang. Padahal banyak faktor," kata H. Sanusi SH saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/1/2022).
Salah satu faktor macetnya itu, seperti parkir di sembarang tempat terutama di sisi pelabuhan Talango, bentor yang dinilai tidak beraturan dan monil box yang juga berhenti di separuh jalan saat menurunkan barang di depan toko.
Baca juga: Parkir Sembaranggan Jadi Biang Kemacetan di Pelabuhan Talango, Ini Kata Pengusaha Muda di Sumenep
"Maka, ketiga tongkang itu diupayakan jalan. Kalau memang ada kemacetan, nanti akan dijalankan tongkang satunya (KM. Karjon, KM. Safaraz dan KM. Serbaguna) untuk beroperasi untuk memuang dari kalianget misalkan macet kita buang ke talango dan sebaliknya juga. Artinya tidak mengambil penumpang bolak balik. Salah satu solusinya," jelas pria muda pemilik saham dua trayek KM. Safaraz dan KM.Karjon pada TribunMadura.com.
Pihaknya berharap khususnya bagi roda dua harus tertib dan beraturan saat memasuki tongkang, karena hal itu yang juga dinilai menghambat kemacetan.
"Pada saat macet, roda dua kita upayakan naik sampan. Kan harus diatur, kalau semua dipasrahkan pada petugas tongkang tidak akan digubris oleh pengendara sepeda motor," katanya.
"Maka ini harus ada pihak-pihak yang berwenang untuk mengatur, sehingga tidak rebutan masuk dengan roda empat," tegas Direktur Trevel PT. Farhan Surya Indah ini.
Sebenarnya kata H. Sanusi, kemacetan yang terjadi antrean panjang dan lama itu pada momen-momen tertentu saja. Kalau hari biasanya dinilai normal saja.
"Kalau hari biasa kita lihat kadang macet itu hari Jumat, tapi Insyaallah mengatasi kemacetam itu kita optimalkan tiga tongkang sudah bisa," yakinnya.